Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Cuma Restoran, Reino Barack Bisa Jadi Konglomerat Lewat Deretan Bisnisnya Ini

Bukan Cuma Restoran, Reino Barack Bisa Jadi Konglomerat Lewat Deretan Bisnisnya Ini Kredit Foto: Antara/Elora Ranu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ternyata bukan hanya bisnis restoran, Reino Barack anak konglomerat yang sedang ramai diperbincangkan belakangan ini karena kabar pernikahannya dengan Syahrini juga menggeluti beberapa usaha.

Selain keturunan anak konglomerat, Reino Barack juga seorang pengusaha di berbagai bidang. Di antaranya:

1. Berkarier di Global Mediacom

Menjalankan perusahaan yang didirikan Sang Ayah, Rosano Barack, Reino Barack menjabat sebagai Wakil Presiden Senior Pengembangan Usaha di Global Mediacom. Perusahaan itu merupakan perusahaan investor buat perusahaan media dan telekomunikasi milik MNC.

Bukan hanya itu, Pria kelahiran 1984 itu juga menjadi salah satu “otak” di belakang serial tokosatsu pertama di Indonesia. BIMA Satria Garuda adalah serial tokosatsu yang sempat tayang di RCTI tahun 2013 silam.

Selain itu, Reino juga sempat merintis karier di perusahaan lain, yakni Merrill Lynch di Tokyo, Makes & Partner Corporate Law Firm dan Ernst & Young.

2. Bisnis kuliner

Baca Juga: Pantas Syahrini Cinta Mati! Intip Kerajaan Bisnis Milik Reino Barack Ini

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Reino memiliki beberapa restoran mewah di bilangan Jakarta. Ada yang bernuansa Jepang, Amerika, Singapura, hingga tempat nongkrong untuk kalangan elite.

Sebut saja OSO Ristorante Indonesia, Altitude The Plaza, Akira Back, dll. Dirinya juga menjabat sebagai co-owner salah satu lounge di resort Senayan yaitu Proof Cafe Senayan Golf.

Baca Juga: Tengok Sisi Bisnis Luna Maya VS Syahrini, Tajiran Siapa?

3. Jual beli saham

Enggak puas dengan usahanya yang melejit, Reino juga aktif jual-beli saham sejak usia 19 tahun. Salah satu kesuksesannya dalam bertransaksi saham adalah ketika dia membeli saham Apple. Saat itu dia beli saham Apple dengan dana US$60 saja yang kemudian dijual seharga US$700.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: