Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jalur Sudah Tersedia, Bukalapak IPO Tahun Ini Enggak Ya?

Jalur Sudah Tersedia, Bukalapak IPO Tahun Ini Enggak Ya? Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bukalapak menyampaikan terima kasihnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) atas dibukanya pintu baru bagi unicorn Indonesia untuk mencatatkan sahamnya. Namun, perusahaan yang bergerak di bidang dagang elektronik itu mengatakan belum berencana melantai di bursa dalam waktu dekat ini.

"Kami terbuka (untuk IPO), tapi belum ada rencana dalam waktu dekat. Masih fokus ke pengembangan produk dan pengembangan bisnis," ujar Co-Founder dan Presiden Bukalapak, Fajrin Rasyid kepada Warta Ekonomi, Rabu (27/3/2019).

Kemudian, Fajrin menghaturkan terima kasihnya karena BEI sudah menyediakan jalur bagi unicorn untuk bertanya atau mengikuti kabar perkembangan IPO.

Baca Juga: Gandeng Pemprov Kaltim Kaltara, Bukalapak Perluas Literasi Digital

"Tentu kalau ada kepikiran kami akan (berkoordinasi). Kami terima kasih istilahnya ada jalur yang bisa langsung kami hubungi kalau kami ada pertanyaan atau follow up (terkait IPO)," tambahnya.

Menurut pernyataan Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, minggu lalu (20/3/2019), BEI telah melaksanakan pertemuan dengan Bukalapak pada 1 Februari 2019. Begitu pula dengan tiga unicorn lain, tetapi dalam waktu yang berbeda.

“Kita sudah sampaikan ke mereka (unicorn), terkait dengan perubahan peraturan di akhir 2018, peraturan sudah keluar 1A. Pintu sudah kita buka lebih dari satu, masuk dari pintu mana kita sudah beri kesempatan," ungkap Yetna.

Melalui perubahan peraturan 1A BEI berupaya untuk mengakomodasi para unicorn untuk debut saham di bursa berdasarkan pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan. Sayangnya, hingga saat ini belum ada unicorn Indonesia yang berniat menawarkan sahamnya ke publik.

Baca Juga: Gandeng Fintech P2P Lending, Bukalapak Luncurkan Modal Mitra untuk Pengusaha Kecil

“Kita sudah akomodasi bukan hanya seperti perusahaan manufaktur, buat mereka yang intangible asset tinggi kita beri pintu masuk berbeda. Ada laba gak? market cap berapa? Revenue berapa? Harusnya bisa, ambilnya dari revenue.” ujarnya. 

Sebelumnya, BEI juga sudah bertemu dengan PT Tokopedia (Tokopedia), unicorn dengan valuasi US$7 miliar pada 19 Februari 2016. Pada Januari 2019, pihak Tokopedia menuturkan, perusahaan belum berniat melantai di bursa karena kondisi permodalannya masih mencukupi keperluan inovasi dan ekspansi.

CEO at Office Manager at Tokopedia Priscilla Anais, Senin (29/1/2019) mengatakan, suatu hari pasti Tokopedia melakukannya, tapi tidak dalam waktu dekat. Dana yang digalangkan di 2017 pun masih belum digunakan sepenuhnya.

Terakhir, Bursa melakukan pertemuan dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Go-Jek) yang memiliki valuasi senilai US$9,5 miliar pada 3 Maret 2018 lalu, yang artinya pertemuan tersebut sudah setahun berlalu. 

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: