Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Google Amankan Pemilu 17 April Mendatang

Cara Google Amankan Pemilu 17 April Mendatang Kredit Foto: Antara/Septianda Perdana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Demi menjaga kelancaran pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan (pemilu presiden), Google memberikan perlindungan tambahan ke situs-situs penting untuk Pemilu 2019. Situs KPU, Bawaslu, dan Cekfakta telah dilindungi oleh project shield untuk menangkal serangan distributed denial of service (DDoS).

Perwakilan Google Indonesia, Jason Tedjasukmana, menyatakan selain mengamankan situs-situs tersebut dari serangan DDoS, sejumlah inisiatif juga disiapkan Google demi melancarkan hajatan nasional pada 17 April mendatang, di mana jutaan pemilih dari seluruh Indonesia akan pergi ke TPS untuk mencoblos presiden dan anggota legislatif pilihannya. Google meluncurkan aktivasi #PintarMemilih.

"Untuk mendukung perhelatan akbar ini, Google telah meluncurkan berbagai produk dan program yang bisa digunakan pemilih untuk mencari informasi yang dibutuhkan, serta untuk membantu melindungi penyelenggara pemilu," kata dia, Rabu (27/3/2019).

Baca Juga: KPU Bakal Hadirkan Pemantau Pemilu dari Luar Negeri

Berikut ini cara-cara yang akan Google lakukan untuk memberikan dukungan. Pertama, melindungi informasi pemilu secara online. Google telah mendorong sejumlah situs penting untuk mendaftar ke project shield, sebuah layanan gratis dari Jigsaw yang menggunakan teknologi Google untuk melindungi situs berita, situs pemilu, dan situs kampanye dari serangan DDoS, termasuk kpu.go.id, infopemilu.kpu.go.id, bawaslu.go.id, perludem.org, pintarmemilih.id, dan Cekfakta.com. Situs berita, organisasi HAM, pemantau pemilu, dan organisasi nonprofit juga bisa bergabung dengan mendaftar di g.co/shield.

Kedua, di Google News. Anda akan menemukan halaman khusus untuk topik Pemilihan Umum 2019, yang menampilkan berita teratas (trending); berbagai berita yang disusun menurut tema-tema penting seperti hukum, ekonomi, keamanan, pembangunan manusia, dan pemerintahan; update Twitter yang menampilkan kabar terbaru dari media-media nasional; serta fitur liputan lengkap yang menampilkan konten dengan fakta-fakta yang sudah diverifikasi. 

Di YouTube, saat ada breaking news, maka tulisan "breaking news" akan langsung menandai video yang diunggah oleh saluran berita di halaman beranda YouTube. Jika ada pengguna yang menelusuri topik berita tertentu di YouTube, mereka akan melihat tulisan "berita teratas" di dekat bagian atas hasil penelusuran, yang menampilkan video-video yang relevan dari berbagai sumber tepercaya.

Terakhir, untuk melawan disinformasi, Google telah memberikan dukungan di lima sesi cek fakta yang diselenggarakan oleh Cekfakta.com bersama jaringannya yang terdiri dari 24 organisasi media terpercaya. Mereka berkumpul bersama saat penyelenggaraan debat capres-cawapres untuk memverifikasi klaim yang disampaikan oleh para kandidat. Selain itu, ribuan perempuan juga telah mengikuti workshop Tangkas, yang didesain untuk membantu kaum perempuan mengenali hoaks dan menghambat penyebaran berita palsu.

Baca Juga: Bekali Kaum Perempuan, Cara TKD Tangkal Hoaks

"Selain menyampaikan kabar terbaru mengenai produk-produk di atas, kami juga bekerja sama dengan berbagai mitra penting mulai dari kreator YouTube, seperti Cameo Project, Ria Ricis, dan Kok Bisa hingga organisasi jurnalis seperti Mafindo dan AJI, serta perusahaan media besar seperti KompasTV, iNews, NarasiTV, MetroTV, dan TVOne. Bersama-sama, kami ingin ikut berkontribusi pada salah satu pemilu terbesar di dunia yang diadakan secara serentak dalam satu hari ini," tambah dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: