Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BukaZakat: Sisihkan Uang untuk Sedekah

BukaZakat: Sisihkan Uang untuk Sedekah Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aktivitas filantropi seperti pemberian zakat kini mulai dilakukan melalui platform digital. Salah satu platform yang menyediakan fitur tersebut adalah Bukalapak melalui BukaZakat. Perusahaan unicorn itu bekerja sama dengan tujuh lembaga amal, yakni Dompet Dhuafa, NU-Care-Lazisnu, Baznas, Aksi Cepat Tanggan, Rumah Yatim, Lazismu, dan Baitul Maal Hidayatullah.

Diluncurkan pertama kali pada Agustus 2017 untuk pembayaran zakat penghasilan, fitur tersebut diperbarui akhir 2018 untuk pembayaran zakat secara keseluruhan. Hingga saat ini, telah terkumpul miliaran dana zakat di BukaZakat.

"Sekarang sudah mencapai miliaran (zakat yang terkumpul). Di bulan Ramadan nanti kami mengharapkan momentum pengguna untuk lebih banyak zakat," ujar Presiden Bukalapak, Fajrin Rasyid, Rabu (27/3/2019), kepada Warta Ekonomi.

Baca Juga: 2018, Penghimpunan Zakat Baznas Naik 31,8 Persen

Dari segi kisaran nominal, pengguna menyisihkan mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu untuk keperluan zakat lewat BukaZakat. Namun, Fajrin tak menyebutkan angka detailnya.

Pria itu menambahkan, "Karena, katakanlah, umumnya milenial yang berzakat belum memiliki penghasilan yang sangat besar, nominal zakatnya tidak terlalu signifikan, tetapi dari segi transaksi lumayan. Jadi, banyak yang jadi sering berzakat gitu."

Kolaborasi Bukalapak dengan para lembaga amal sendiri berbentuk fitur zakat yang rencananya akan dikembangkan ke bentuk lain, seperti donasi dan kurban. Mereka juga menentukan bentuk penyaluran dengan para lembaga tersebut.

"Dalam bentuk bagaimana nanti penyaluran zakatnya, ada pula kerja sama di luar sisi transaksi," tambah Fajrin lagi.

Secara umum, pemberian zakat lewat platform digital dapat memudahkan masyarakat, terutama yang adopsi teknologinya tinggi. Partner bisnis dari Achmad Zaky itu mengatakan, para non-government organization (NGO) harus melek akan kehadiran platform digital.

Ia berujar, "Jadi, kalau dulu mengajak beramal lewat media massa atau papan reklame, sekarang bisa lewat kode QR. Kotak amal di masjid juga sekarang sudah mulai diubah jadi kode QR untuk zakat."

Selain memudahkan orang yang beramal, proses pencatatan transaksi amal pun jadi lebih mudah. Hal itu karena semuanya sudah dilakukan berbasis digital.

Baca Juga: KNKS Digitalisasi Database Zakat Nasional

Ke depannya, fitur BukaZakat akan dikembangkan kembali agar bisa lebih efektif. Misalnya, ada pilihan zakat secara lebih mendalam, seperti dari segi jumlah, jenis ,dan sebagainya. Targetnya, pengembangan itu sudah selesai di Ramadan 2019.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: