Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Oke Banget! Laba Bersih Bank Sampoerna Naik 116%

Oke Banget! Laba Bersih Bank Sampoerna Naik 116% Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) mencatatkan laba bersih sebesar Rp79 miliar selama 2018. Pencapaian itu meningkat sebesar 116% dibandingkan dengan laba pada tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp36,6 miliar. Peningkatan laba ini terutama didorong oleh peningkatan total pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya sebesar 22% menjadi Rp668,9 miliar pada akhir tahun 2018. 

“Kondisi perekonomian sepanjang tahun 2018 sudah terlihat membaik meskipun pertumbuhannya masih belum jauh di atas 5%. Hal ini mendukung kinerja Bank Sampoerna yang menutup tahun 2018 dengan cukup menggembirakan. Pencapaian Bank Sampoerna juga merupakan refleksi kepercayaan masyarakat terhadap Bank Sampoerna”, kata Direktur Utama Bank Sampoerna, Ali Rukmijah, di Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Baca Juga: Bank Sampoerna Bidik Pertumbuhan Kredit 15% Hingga Akhir Tahun

Kinerja Bank Sampoerna juga ditunjukkan dengan total asset yang  mencatatkan pertumbuhan sebesar 20% yaitu dari Rp8,2 triliun pada akhir 2017 menjadi Rp 9,8 triliun diakhir 2018. Peningkatan aset ini terutama didukung oleh peningkatan penyaluran kredit yang di akhir tahun 2018 tercatat berada di angka Rp7,2 triliun atau meningkat 16% dibandingkan dengan angka pada tahun sebelumnya.

Berbagai rasio keuangan sepanjang tahun lalu juga menunjukkan peningkatan. Diantaranya marjin bunga bersih (NIM/Net Interest Margin) mengalami pertumbuhan sebesar 0,99% dari semula berada pada level 6,76% di tahun 2017 menjadi 7,75% pada akhir tahun 2018.

Demikian pula rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) membaik dari 93,92% di tahun 2017 menjadi 88,86% di tahun 2018. Sedangkan Return on Asset (ROA) berada pada level 1,21%, dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 0,65%.
 
Kinerja Bank Sampoerna ini dicapai dengan tetap menjaga rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) tercatat pada level 19,51%, relatif sama dengan CAR di akhir 2017 yang berada pada level 19,93% dan jauh di atas ketentuan minimal yang ditetapkan oleh regulator. Demikian rasio NPL (Non-Performing Loan) bruto tetap terjaga di level 3,23%.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: