Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Seberapa Berpengaruh Simplifikasi Pembukaan Rekening Efek Via Online?

Seberapa Berpengaruh Simplifikasi Pembukaan Rekening Efek Via Online? Kredit Foto: Lestari Ningsih
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertumbuhan investor domestik di pasar modal Indonesia terus digenjot oleh lembaga-lembaga terkait seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Hari ini, Kamis (28/03/2019), ketiga lembaga tersebut bersinergi dalam merilis program simplifikasi pembukaan rekening efek elektronik. 

Program penyederhanaan pembukaan rekening efek dan rekening dana nasabah tersebut menjadi implementasi dari cita-cita OJK, BEI, dan KSEI untuk meningkatkan partisipasi investor dalam pasar modal Indonesia. 

Cukup Proses Selama 30 Menit

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen, mengatakan bahwa penyederhanaan pembukaan rekening efek tersebut berangkat dari beberapa keluhan calon nasabah dan calon investor ketika akan membuka rekening efek.

"Sebelumnya banyak keluhan dari nasabah-nasabah atau investor yang di luar kota dan pedalaman, butuh waktu dua minggu. Bahkan ada yang lebih. Dengan simplifikasi dengan online, kami harapkan bisa kurang dari dua jam, bahkan tadi ada yang ngeklaim bisa sampai 30 menit," tegasnya. 

Baca Juga: Go Digital, Buka Rekening Efek Lewat Online Cuma 30 Menit

Pasalnya, dalam mekanisme pembukaan efek yang saat ini berjalan, antara investor atau nasabah dan perusahaan efek diharuskan untuk bertatap muka. Hal itu dianggap menjadi salah satu faktor yang membuat calon investor enggan berpartisipasi di pasar modal Indonesia.

Adapun melalui simplifikasi ini, kedua pihak tersebut tidak perlu bertatap muka sehingga prosesnya akan menjadi lebih mudah dan efisien karena dilakukan secara online. Alhasil, jumlah investor akan dapat meningkat signifikan. 

Satu Juta Rekening Baru

Hal juga diamini oleh Direktur KSEI, Alec Syafruddin. Ia menyatakan, Tri Megah sebagai salah satu perusahaan efek sudah mulai menerapkan sebagian proses simplifikasi digital dan menunjukkan peningkatan yang positif hingga mencapai satu juta dalam setahun ini.

"Tri Megah itu kan yang mengawali projek simplifikasi ini dengan Bank BRI, dengan pendekatan yang belum full eletronik sebenernya, dokumen juga belum full digital, itu dia (Tri Megah) bisa nambah dalam tempo dua tahun itu untuk simplifikasi nambah 40 ribuan (investor," katanya. 

Menurutnya, capaian Tri Megah tersebut dapat menjadi cerminan keefektifan program simplifikasi ini, terlebih jika seluruhnya sudah dilakukan secara digital. 

"Nah kalau sudah full eketronik, full digital, kita bisa bayangkan (hasilnya). Jadi kalau misalkan tadi ada kerja sama dengan bank, bank-nya juga nasabahnya banyak, nah itu juga bisa potensial akan cepat (meningkat)," sambung Alec. 

Ia juga mengatakan, proses pembukaan rekening saham yang lama menjadi salah satu kendala yang selama ini dihadapi oleh calon investor. 

"Sekarang itungannya gini aja deh, jumlah perusahaan efek berapa, itu aja kalau dikalikan satu perusahaan efek setahun bisa lima ribu (rekening baru), ya kira-kira berapa kita estimasi kenaikannya," imbuhnya lagi. 

Ia memperkirakan, dalam jangka satu tahun saja, diharapkan program simplifikasi ini bisa menambah hingga satu juta investor baru, termasuk rekening baru untuk reksadana. 

"Coba lihat pertumbuhan yang sekarang aja kalau kita bisa naikkan 100%, bisa nambah sejuta lagi tahun ini aja sih udah bagus, ya," 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: