Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

MRT Jakarta Beroperasi, Harga Properti di Wilayah Ini Naik Drastis

MRT Jakarta Beroperasi, Harga Properti di Wilayah Ini Naik Drastis Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sistem transportasi massal dalam kota, Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) dinilai memiliki dampak yang nyata pada kenaikan harga properti. Keberadaan koridor transportasi baru atau perubahan sistem transportasi massal ini akan meningkatkan potensi investasi properti di suatu wilayah.

Country Manager Rumah.com, Marine Novita menjelaskan bahwa terealisasinya MRT Jakarta Fase I ini akan mendongkrak harga properti karena akan meningkatkan konektivitas, akses masyarakat, dan mengurangi waktu perjalanan.

"Dengan beroperasinya MRT Jakarta Fase I, investasi di bidang properti, akan meningkat di sepanjang jalur MRT tersebut. Harga tanah dan aset properti di sekitar wilayah Jalan Thamrin, Sudirman, Blok M, Fatmawati, dan TB Simatupang yang dilalui jalur MRT ini akan terdongrak. Sedangkan wilayah sekitar Lebak Bulus dan TB Simatupang bisa menjadi kawasan pusat niaga baru di Jakarta Selatan," ujarnya dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta.

Baca Juga: Dari Bisnis Properti, Perusahaan Ini Bisa Kasih Dividen Rp2,03 Miliar

Kecenderungan kenaikan harga properti di sepanjang jalur MRT ini juga terlihat dari Rumah.com Property Index (RPI). Data RPI menunjukkan rata-rata indeks harga per kuartal DKI Jakarta sepanjang 2018 sebesar 122 poin, naik 4% dari indeks harga per kuartal rata-rata DKI Jakarta di 2017 (yoy). Jika dibandingkan dengan rata-rata indeks harga per kuartal DKI Jakarta, rata-rata indeks harga per kuartal Jakarta Selatan sebesar 149 poin, naik 5% dibandingkan tahun sebelumnya.

Marine menjelaskan, "Kenaikan rata-rata indeks harga per kuartal di Jakarta Selatan 2018 ini bersama Jakarta Timur adalah yang tertinggi di seluruh wilayah DKI Jakarta. Jakarta Pusat dan Jakarta Barat mencatat kenaikan sebesar 4% (yoy), sementara Jakarta Utara yang terendah, sebesar 2% (yoy)." 

"Kenaikan indeks di Jakarta Selatan diperkirakan sebagai akibat pembangunan MRT Jakarta Fase I. Selaras dengan kenaikan di Jakarta Selatan, daerah perbatasannya pun mengalami kenaikan yang sama. Tangerang Selatan mengalami kenaikan indeks sebesar 4%(yoy)," imbuhnya.

Perkembangan properti di Jakarta Selatan juga tak lepas dari faktor perkembangan properti di ruas Jalan TB Simatupang, yang berubah menjadi kawasan bisnis baru. Kemunculan gedung-gedung perkantoran baru diimbangi dengan munculnya hunian-hunian baru, khususnya apartemen. Sebut saja Arumaya, Izzara, atau pun Midtown Residence, yang terletak tepat di ruas jalan TB Simatupang.

Kemudian ada pula yang sedikit menjorok ke dalam seperti Apple Residence di jalan Jatipadang, serta satu dari sedikit landed house baru di sekitar Simatupang, yakni Simatupang Residence, yang terletak di kawasan Pasar Minggu, sekitar 600 meter dari jalan TB Simatupang. Untuk apartemen, harga unit studionya sudah berada pada kisaran Rp1 miliar ke atas sementara rumah tapak dimulai pada kisaran Rp4 miliaran.

Baca Juga: Emiten Properti Ini Paling Diminati Investor

Pilihan yang lebih terjangkau ada di sekitar area Ciputat, ruas jalan Ir H Juanda-Dewi Sartika-Otista Raya. Apartemen Seperti Green Lake View, Bailey's Lagoon, City Light, dan The Spring masih menawarkan tipe studio dengan harga mulai Rp300 jutaan. Sementara untuk rumah tapak, harga unit di perumahan klaster di kawasan Ciputat dimulai pada kisaran Rp1 miliaran.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: