Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produk Viscose-Rayon Milik APR Dipajang di Indo Intertex 2019

Produk Viscose-Rayon Milik APR Dipajang di Indo Intertex 2019 Kredit Foto: Asia Pacific Rayon (APR)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asia Pacific Rayon (APR) bersama dengan delapan perancang busana Indonesia hari ini, Kamis (28/3/2019), memamerkan mahakarya desain menggunakan kain yang terbuat dari serat viscose-rayon yang mampu menjadi pakaian fesyen berkualitas tinggi. Ajang tersebut dipamerkan sebagai bagian dari Indo Intertex 2019 yang diadakan di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta. 

Para perancang ini bekerja sama dengan Asia Pacific Rayon (APR), salah satu produsen terbesar viscose-rayon di Asia yang terintegrasi, untuk merancang koleksi desain berbasis bahan yang terbuat dari serat berkelanjutan (sustainable fiber). Ke depannya, viscose-rayon dapat ditemukan di catwalk Paris, Milan, dan New York.

Dukungan APR untuk project runway, salah satu kompetisi fesyen paling bergengsi, serta partisipasi mereka dalam Indo Intertex selaras dengan komitmen perusahaan untuk mengembangkan industri tekstil nasional seiring peta jalan Making Indonesia 4.0 dan untuk mendorong potensi perancang muda kreatif Indonesia ke kancah dunia.

Baca Juga: Ekspor Tekstil Ditargetkan Naik Jadi US$15 Miliar

Muhdori selaku Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki, Kementerian Perindustrian yang hadir dalam peresmian acara peresmian Indo Intertex mengatakan, potensi Industri tekstil dan fesyen di Ttanah Air semakin meningkat sehingga pemerintah menargetkan ekspor tekstil bisa mencapai US$15 miliar di 2019.

"Kehadiran APR adalah masa depan tekstil Indonesia karena dissolving pulp adalah masa depan industri tekstil dunia. Kini ada diversifikasi produk tekstil yang tidak hanya berorientasi pada sandang, namun juga sudah masuk ke teknologi nonwoven dan lain sebagainya," jelas Muhdori.

Sementara itu, Direktur APR, Basrie Kamba mengatakan, APR yang mulai beroperasi awal tahun ini dengan kapasitas produksi sebanyak 240.000 ton viscose-rayon per tahun, merupakan produsen viscose-rayon terintegrasi pertama di Asia dengan sumber bahan baku yang berkelanjutan dan traceable (terlacak).

"Kami yakin hasil produksi viscose-rayon APR dapat mendorong ekspor tekstil Indonesia lebih jauh. Selanjutnya, kami optimis APR dapat memberikan nilai lebih terhadap industri ekonomi kreatif Indonesia. Para perancang busana yang kami dukung hari ini menunjukkan sangat mungkin memproduksi fesyen berkualitas tinggi dari Indonesia dengan viscose-rayon memberikan keunggulan kompetitif," lanjut Basrie.

Sebagai tambahan informasi, menurut data Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), diperkirakan bahwa nilai ekspor tekstil Indonesia dapat mencapai Rp444 triliun pada 2025. APR menargetkan 96.000 ton viscose-rayon dapat diekspor kepada sejumlah pasar ekspor global di 2019, termasuk Turki, Pakistan, Sri Lanka, dan Bangladesh.

Baca Juga: Produsen Serat Viscose Terintegrasi Pertama Asia Tampil di Pameran Industri Tekstil

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: