Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Kirim 50 Tenaga Perawat ke Australia

Indonesia Kirim 50 Tenaga Perawat ke Australia Kredit Foto: Unsplash
Warta Ekonomi, Ambon -

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melalui kantor Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Sydney didukung oleh KBRI di Canberra dan Konsul RI di Darwin memfasilitasi kerja sama antara calon potensial investor Australia di bidang edukasi, Global Labour Solutions (GLS) dengan Pemerintah Kota Ambon melalui program Pelatihan dan Penempatan kerja tenaga perawat dari Ambon di Aged Care Australia.

Penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Walikota Ambon dengan Global Labour Solution di lakukan pada Selasa (26/3/2019) di  Ambon. Program ini salah satu wujud Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang ditandatangani 4 Maret 2019 lalu.

Pejabat Promosi Investasi IIPC Sydney, Sri Moertiningroem, menyatakan bahwa kerjasama yang dilakukan merupakan salah satu bentuk implementasi IA-CEPA, yang salah satu sektor prioritasnya adalah kesehatan dan pendidikan.

Kerja sama yang dilakukan ada tiga program. Pertama, pelatihan dan penempatan pelajar lulusan perawat di aged care atau care givers. Kedua, pemagangan mahasiswa akhir tahun atau lulusan universitas di perusahaan pertambangan di Australia. Terakhir, penempatan tenaga kerja di pemerintahan Northern Territory Australia dengan skema yang ada.

“Pada tahap awal, akan diberangkatkan 50 tenaga perawat panti Jompo ke Australia. ” jelasnya dalam keterangan resmi kepada media, Ambon, Kamis (28/3/2019).

Baca Juga: Bos BKPM: Ekonomi Digital Jadi Tumpuan Investasi

Sri melanjutkan bahwa kerjasama dengan Pemerintah Kota Ambon menjadi prioritas awal, karena Pemerintah Kota Ambon telah memiliki Letter of Intent yang ditandatangani pada November 2016 lalu dalam kegiatan IABS di Adelaide.

“Untuk pelatihan dan penempatan tenaga perawat di Aged Care Northern Territory dan sekitarnya,” lanjutnya.

Sementara itu Walikota Ambon Richard Louhenapessy menyebutkan bahwa awalnya mereka hanya menyiapkan 25 tenaga perawat panti jompo yang akan diberangkatkan ke Australia.

“Sesuai kesepakatan awal, sebenarnya hanya 25 orang yang akan dibiayai oleh Pemkot Ambon. Tetapi kita berupaya agar lebih banyak perawat yang akan dikirimkan ke Australia untuk bekerja. Sehingga GLS menambahkan bantuan pembiayaan untuk 25 orang. Total yang siap berangkat menjadi 50 tenaga perawat,” urainya.

Para tenaga perawat akan mengikuti program pelatihan berbahasa Inggris dan pemagangan kerja selama dua sampai tiga bulan di Kota Ambon. Pelatihan akan dilanjutkan di Australia mengenai berbagai hal terkait kebutuhan tenaga perawat dan budaya masyarakat Australia.

Dari data BKPM, realisasi investasi dari Australia sepanjang tahun 2018 mencapai US$594,7 juta, meningkat dari tahun 2017 dengan total realisasi investasi Australia sebesar US$513,9 juta. Saat ini Australia berada di peringkat 10 besar di bawah Singapura, Jepang, RRT, Hongkong, Malaysia, Korea Selatan, Amerika Serikat, British Virginia Islands dan Belanda.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: