Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan-Pemprov Jatim Bersinergi Percepat Layanan Ekspor Pertanian

Kementan-Pemprov Jatim Bersinergi Percepat Layanan Ekspor Pertanian Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Kementerian Pertanian RI (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) melakukan sinergi dengan Pemprov Jawa Timur dalam percepatan layanan ekspor produk pertanian.

Pelepasan kali ini berupa komoditas tumbuhan yaitu: 60,231 M3 plywood ke Singapura, 19,1 ton  kopi ke Belgia, 22,5 ton kg  gagang cengkeh ke Kanada, dan 81 ton margarin ke Ghana. Ekspor juga dilakukan pada komoditas hewan dan produk hewan yakni  25,5 ton susu ke Malaysia, 140 ton premix ke Spanyol, 19 Ton Sterilized Kenaf Core Dry ke Jepang, 34 ton bulu bebek ke Taiwan, 130 Ton Calcium Salt ke Barcelona, dan 300 kg Sarang Burung Walet (SBW) ke Hongkong.

“Sebagai komoditas wajib lapor karantina pertanian, dengan potensi yang strategis ini kami lakukan percepatan layanan agar produk unggulan ini dapat diterima oleh negara mitra dagang,” kata Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, Barantan, Ali Jamil, saat melepas ekspor komoditas pertanian senilai Rp28,174 miliar di kawasan Terminal Petikemas Surabaya, Kamis (21/3/2019).

Baca Juga: Kementan Ekspor 819,36 Ton Biji Kopi Sumatera

Seperti diketahui, sektor agrikultura memang telah menjadi penyumbang terbesar performa perdagangan Internasional negeri ini. Tidak saja secara nasional namun juga di Provinsi Jawa Timur sektor ini juga penyumbang 13 % atau menempati urutan ketiga dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur.

Berdasarkan data yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS), 2019  ditinjau dari sisi sumbangan devisa asal ekspor non migas, Jatim menduduki peringkat ke 2  setelah Jawa Barat yakni sebesar 11,38 persen dari total nilai ekspor pada periode Januari-Februari 2019.

Sementara itu, Gubernur Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang hadir dan kegiatan pelepasan ekspor ini turut menyampaikan apresiasi dan dukungan atas upaya yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian melalui Barantan.

Adapun  total nilai ekspor komoditas pertanian tahun 2018  sebesar Rp44.036 triliun, yang terdiri komoditas tumbuhan Rp32,9 triliun dan komoditas hewan serta produk hewan Rp11,136 triliun. Komoditas ekspor asal  tumbuhan didominasi oleh minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO), kopi, lada, tembakau, cengkeh dan kakao.

Baca Juga: Dari Tiongkok Hingga Ekuador, Kementan Dorong Kab Banyumas Maksimalkan Ekspor

Sedangkan komoditas hewan dan produk hewan didominasi oleh SBW, susu dan produk olahannya, bulu dan produk olahannya, dried specimens, domba potong, ular jali, pakan hewan ternak, kulit kadi, premix, dan serangga hidup, tambah Sujarwanto.

Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Musyaffak Fauzi, juga mengungkapkan satu komoditas unggulan yang emerging, yaitu SBW.

"Produk ini  menempati urutan pertama dari sisi jumlah dan nilai ekonomi baik pada 2018 maupun 2019," ungkapnya.

Tercatat di triwulan pertama 2019, SBW ekspor asal Jatim berjumlah  4.923, 5 ton dengan nilai Rp. 1,8 triliun.  Dan tidak tanggung-tanggung, SBW Jatim pun diterima di 12 negara tujuan ekspor, antara lain: Amerika Serikat, Australia, Cina, Denmark, Hong Kong, Jepang, Kanada, Malaysia, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: