Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produksi Naik 33% pada 2018, Sayangnya EHP Catat Rugi Ratusan Miliar

Produksi Naik 33% pada 2018, Sayangnya EHP Catat Rugi Ratusan Miliar Kredit Foto: Antara/Jojon
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Eagle High Plantations Tbk (EHP) berhasil mencatat produksi sebanyak 1,8 juta ton tandan buah segar (TBS) sepanjang 2018 atau meningkat 33% dibanding perolehan produksi pada tahun lalu.

Rinciannya, produksi crude palm oil (CPO) dan PK masing-masing sebesar 383.000 ton dan 63.000 ton atau meningkat sebesar 24% dan 29%.

"Kenaikan pencapaian produksi ini merupakan bukti keberhasilan perseroan melakukan berbagai pembenahan dan peningkatan kualitas pendukung operasional," kata Nicolaas B Tirtadinata, Presiden Direktur PT EHP, dalam siaran pers yang diterima, Jumat (29/3/2019), di Jakarta.

Sepanjang 2018, terangnya, perseroan melakukan perbaikan dan perawatan infrastruktur hingga penerapan praktik agronomi terbaik secara konsisten. Di samping itu, pada pertengahan 2018, perseroan memberikan premi yang menantang bagi pemanen untuk lebih produktif.

Baca Juga: Bangun Pabrik Kelapa Sawit, Eagle High Plantations Gelontorkan Rp280 M

Perseroan juga mulai mengoperasikan secara komersial pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) yang baru. PKS berkapasitas 45 ton per jam yang berlokasi di Kabupaten Keerom ini akan mengolah seluruh hasil panen TBS dari kebun anak usaha, PT Tandan Sawita Papua.

"Perseroan juga mulai memetik hasil dari inovasi teknologi sistem yang membantu mengumpulkan data secara lengkap, cepat, dan akurat untuk mendukung ketepatan analisis dan pengambilan keputusan," katanya.

Inovasi teknologi sistem itu, antara lain implementasi Jedox untuk sistem pengelolaan anggaran dan digital harvesting system (DHS) untuk proses pemanenan hingga memastikan TBS tiba di pabrik.

Di samping itu, lanjutnya, perseroan melakukan migrasi dari versi SAP sebelumnya ke S4Hana dengan menggunakan Alibaba Cloud untuk server S4Hana. Hal ini sebagai antisipasi dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi yang sangat cepat sehingga EHP mampu memanfaatkan teknologi secara tepat guna.

Baca Juga: EHP Raih Best Companies to Work for in Asia Award 2018

Dengan menggunakan S4Hana, maka akan memberikan platform teknologi yang memudahkan analisis dan pelaporan sekaligus pemantauan operasional perusahaan. Di samping itu, penggunaan teknologi baru dalam industri agribisnis dapat lebih mudah diimplementasikan dengan S4Hana, seperti penggunaan artificial intelligence (AI) dan teknologi baru lainnya.

Sayangnya, harga CPO pada 2018 mengalami penurunan sebesar 13% dibanding harga pada 2017. Penurunan harga ini berdampak langsung pada perolehan total pendapatan perseroan yang hanya naik 1% menjadi Rp3,083 triliun. Akibat berikutnya, perseroan membukukan kerugian bersih sebesar Rp462,6 miliar.

"Perseroan semestinya tidak membukukan kerugian jika harga CPO setidaknya sama dengan harga pada 2017," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: