Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fintech Ini Kucurkan Kredit ke Subkontraktor Bandara Kulon Progo

Fintech Ini Kucurkan Kredit ke Subkontraktor Bandara Kulon Progo Kredit Foto: TechCrunch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia tengah mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur dalam beberapa tahun terakhir. Proyek-proyek infrastruktur di berbagai penjuru Tanah Air dibangun secara masif, mulai dari jalan tol, jembatan, bendungan hingga bandara.

Sebagai pelaku fintech P2P lending, Danamart telah mengucurkan kredit pembiayaan senilai Rp2 miliar rupiah ke PT Krisma Watu Land, salah satu subkontraktor resmi BUMN karya di proyek pembangunan Bandara Kulon Progo. Pengucuran kredit yang terbagi dalam tiga tahap tersebut dipergunakan untuk modal kerja pengerjaan salah satu bagian konstruksi penunjang bandara.

CEO Danamart, Patrick Gunadi mengatakan bahwa selaku borrower, PT Krisma Watu Land memilih layanan invoice financing yang dimiliki Danamart. Layanan ini merupakan pembiayaan usaha dengan invoice sebagai jaminan.

Baca Juga: Danamart Resmi Kantongi Izin OJK

"Dengan mengoptimalisasi invoice menjadi jaminan, Krisma Watu Land selaku borrower memiliki benefit berupa kelancaran operasional dan pengembangan usaha. Jadi, tidak perlu lagi menunggu pencairan invoice dari klien. Dengan begitu, modal usaha dapat berputar kembali," kata Patrick.

Lebih lanjut Patrick mengatakan, credit scoring Krisma Watu land masuk dalam kategori aman dan dengan persyaratan yang lengkap, pencairan dana hanya membutuhkan waktu tiga hari.

"Penyaluran pinjaman ini sesuai dengan misi Danamart, yakni berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan turut menyukseskan program pembangunan infrastruktur pemerintah melalui pengucuran kredit bagi borrower yang mendapatkan pengerjaan proyek infrastruktur dengan bunga yang kompetitif," tutur Patrick.

Danamart merupakan layanan pinjam-meminjam uang berbasis teknologi informasi yang mulai beroperasi pada 2018, telah menyalurkan pinjaman usaha hingga Rp20 miliar. Kucuran ini meliputi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) dari seluruh Indonesia. Ditargetkan nilai kucuran ini tumbuh 10 kali lipat pada akhir 2019. Selain penyaluran kredit, hal ini merupakan bagian dari inklusi keuangan nasional dan diharapkan dapat mendukung dan menjadi bagian dari UMKM yang bisnisnya terus tumbuh di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Perusahaan Arwin Rasyid Akan Luncurkan Fintech Beda dari yang Lain, Seperti Apa?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: