Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peneliti IBM Temukan Model Kuantum yang Bisa Kurangi Noise

Peneliti IBM Temukan Model Kuantum yang Bisa Kurangi Noise Kredit Foto: IBM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komputer yang bergantung pada mekanika kuantum untuk mengerjakan perhitungan sangat bergantung pada kondisi lingkungannya dalam mereduksi noise atau tingkat error. Bahkan suhu dingin ekstrim dilution refrigerator, sebuah medium di mana komputasi kuantum berjalan, belum bisa secara penuh mendeteksi dan mengoreksi error.

Para peneliti IBM tengah mengembangkan model untuk bisa membangun arsitektur komputasi kuantum yang bisa meminimalisasi noise. Dalam jurnal bertajuk Error Mitigation Extends the Computational Reach of A Noisy Quantum Processor, mereka mendemonstrasikan cara untuk memperbaiki akurasi komputasi kuantum pada perangkat keras yang noisy hari ini, Jumat (29/3/2019).

Baca Juga: Wajib Baca! Sistem Komputasi Baru Ini Bikin Blockchain Jadi Gampang Diretas!

IBM Fellow, Jay Gambetta menyatakan, penelitian IBM menunjukan komputasi berada pada tingkat noise yang bervariasi sehingga memungkinkan peneliti mengestimasi komputasi kuantum apa yang bisa melakukan perhitungan dengan zero noise. Untuk bisa melakukannya, perlu sedikit stretch atau nadi gelombang mikro yang digunakna untuk mengoperasikan kuantum pada qubits yang dimelarkan untuk menghilangkan noise.

"Teknik mitigasi error itu yang kami sebut zero-noise extrapolation sudah siap diakses oleh komputer saat ini karena ini tidak membutuhkan modifikasi tambahan perangkat keras tertentu," kata dia.

Ke depannya, teknik IBM Q ini akan memungkinkan peningkatan akurasi komputasi yang sebelumnya terbatasi oleh kemampuan perangkat keras. Menggembirakannya lagi, kemampuan ini tidak dibatasi oleh jenis prosesor tertentu. Seiring IBM berlomba dengan perusahaan lain dalam mewujudkan komersialisasi kuantum dan meningkatkan volume kuantum, perlu juga ditingkatkan koherensi, kendali kuantum, dan kompilasi sirkuit agar sirkuit kuantum yang lebih panjang dengan lebih banyak qubits bisa tercapai.

Baca Juga: Ini 5 Prediksi Deloitte Tentang Komputasi Kuantum di 2019

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: