Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di 2018, Indika Energy Raup Laba Inti US$168,4 Juta

Di 2018, Indika Energy Raup Laba Inti US$168,4 Juta Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Indika Energy Tbk (Perseroan) mencatat laba inti sebesar US$168,4 juta sepanjang 2018, meningkat 78,2% dibanding US$ 94,5 juta pada 2017. Pendapatan tahun lalu tercatat sebesar US$2,96 miliar, atau meningkat 169,7% dibandingkan US$1,098 miliar pada tahun sebelumnya.

Peningkatan pendapatan tersebut terutama berasal dari pendapatan Kideco sebesar US$1,802 miliar. Pendapatan Petrosea juga meningkat 69,9% berkat meningkatnya kinerja di bidang kontrak pertambangan.

"Sepanjang 2018, kami terus menekankan efisiensi dan produktivitas. Kami berupaya melanjutkan momentum kinerja positif dengan fokus mengoptimalkan operasi Kideco dan membangun sinergi dengan anak-anak perusahaan lainnya. Ke depan, Indika Energy akan terus menumbuhkan bisnis terkait batu bara, mengeksplorasi target sektor bisnis baru, serta mendiversifikasi dengan memanfaatkan keunggulan dan kapasitas kami untuk berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan nasional," tutur Arsjad Rasjid, Direktur Utama Indika Energy.

Sementara itu, laba kotor 2018 meningkat 421,7% menjadi US$641,2 juta dibanding US$122,9 juta di 2017. Laba usaha meningkat secara signifikan sebesar 1.388,9% menjadi US$508,1 juta dibanding US$34,1 juta di tahun sebelumnya.

Baca Juga: Indika Energy Kuasai 19,9% Saham Nusantara Resources

Beban keuangan perseroan pada tahun lalu pun meningkat 30% menjadi US$100 juta dibanding US$76,9 juta pada 2017, terutama karena tambahan beban bunga pada senior notes sebesar US$575 juta yang jatuh tempo pada 2024, yang dikeluarkan pada Oktober 2017 untuk membiayai akuisisi 45% saham tambahan di Kideco.

Laba inti sendiri merupakan laba bersih untuk tahun yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan yang tidak termasuk (1) peningkatan kewajiban kontinjensi terkait dengan akuisisi Kideco; (2) amortisasi bersih aset tidak berwujud terkait dengan akuisisi MUTU dan akuisisi Kideco; (3) penurunan nilai aset setelah dikurangi pajak tangguhan; dan (4) keuntungan revaluasi 46% saham Kideco pada 2017.

"Dalam pandangan kami, laba inti lebih mencerminkan kinerja bisnis yang sebenarnya," jelas Arsjad.

Pada akhir 2018, posisi kas, setara kas dan aset keuangan lain perseroan mencapai US$763,1 juta. Realisasi capex pada 2018 sebesar US$150,4 juta. Capex terutama digunakan Petrosea sebesar US$112 juta dalam realisasi capex untuk mayoritas pembelian peralatan baru.

Baca Juga: Indika Energy Umumkan Pembagian Dividen Interim

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: