Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diramal Jadi Decacorn, Ini Jawaban Bukalapak

Diramal Jadi Decacorn, Ini Jawaban Bukalapak Kredit Foto: Bukalapak
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah Gojek, salah satu unicorn Indonesia Bukalapak juga diramalkan bakal menjadi decacorn (perusahaan rintisan dengan nilai $10 miliar ke atas). Namun demikian, perusahaan menaggapi dengan santai ramalan tersebut dan mengaku lebih fokus melayani pelanggannya dengan lebih baik, lebih banyak dan lebih besar lagi.

Presiden Bukalapak, Fajrin Rasyid yang juga berperan mengembangkan bisnis dan memperluas mitra-mitra strategis perusahaan menyatakan bahwa menjadi unicorn, decacorn, hectocorn ataupun public listed company bukanlah tujuan utama perusahaan karena itu adalah impact atau efek dari bisnis yang dijalankan perusahaan.

"Itu kan nilai yang diberikan kepada perusahaan oleh investor atau pemegang saham. Kalau public company kita tahu oh ini nilai perusahaannya sekian atau nilai private company seperti Bukalapak atau e-commerce lain ya diberikan oleh investor kepada Bukalapak itu kan, so that’s not supposed to be goal buat kita. Goals kita ya bisnis ini, bagaimana kita bisa serving the customer lebih baik lagi lebih banyak lagi lebih besar lagi dan kalau kita bisa mencapai itu, menjadi decacorn atau hectocorn ya sebuah efek yang ngikut saja. Bonus lah," kata dia kepada Warta Ekonomi, belum lama ini.

Namun demikian, perusahaan terbuka saja dengan semua kemungkinan, termasuk bergabung dengan gojek dalam jajaran decacorn Indonesia. Perusahaan tidak terlalu deny dengan segala kemungkinan, termasuk untuk melakukan IPO sekalipun dalam jangka panjang.

"Belum tentu juga oh buka lapak kayaknya IPO masih panjang misalnya, who knows gitu kan. Pada saat ini memang kita belum berencana ke sana, sama seperti misalnya kita belum berencana bikin Bukalapak Stores. Tapi kalau ditanya jangka menengah bisa saja who knows karena untuk jadi IPO di Indonesia itu kan, kalau di negara lain mungkin aturannya berbeda, tapi di Indonesia itu kan sekarang dipermudah, sudah lebih banyak pertauran yang lebih ini dan perusahaan seperti Bukalapak pun kan sudah diaudit dan sebagainya begitu jadi kayaknya kalau mau IPO itu tinggal di kitanya aja," tambah Fajrin. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: