Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Hanif Ajak Milenial Mencoblos, Pilih Siapa?

Menteri Hanif Ajak Milenial Mencoblos, Pilih Siapa? Kredit Foto: Forum Merdeka Barat (FMB) 9
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Ketenagakerjaan yang juga politisi PKB, Muhammad Hanif Dhakiri, mengatakan pihaknya bakal mengajak kalangan milenial untuk berpartisipasi pada Pemilu 2019.

Ia menjelaskan, generasi milenial harus turut serta berpartisipasi politik, karena dalam berbagai macam aspek, mulai dari pendidikan, pekerjaan, kesehatan, ekonomi, dan lainya. Oleh karenanya institusi yang mengambil keputusan politik ini menjadi penting.

"Generasi milenial harus ikut andil di sana, salah satunya menggunakan hak suara untuk mencoblos,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (30/3/2019).

Baca Juga: Hanif Dhakiri: Kalau Ma'ruf Amin Minta, Kita Kasih

Di hadapan ratusan mahasiswa dan pelajar, Hanif menegaskan, persepsi umum terhadap politik terkait dengan sesuatu yang berujung pada kekuasaan. Ia pun mengutip definisi politik dari Imam al-Ghazali.

“Politik itu usaha perbaikan manusia menuju jalan yang menyelamatkan kehidupan kita di dunia dan di akhirat,” katanya.

Tidak  hanya itu, ia juga mencontohkan perbaikan peradaban dihasilkan melalui proses politik. “Misalnya untuk kita yang Muslim, kita tahu Nabi Muhammad juga pemimpin politik,” imbuhnya.

Baca Juga: May Day 2018: Tuntutan Kaum Buruh dan Bagaimana Sikap Hanif Dhakiri?

Karena itu, Hanif kemudian menghubungkan pada pembangunan yang dilakukan selama pemerintahan Jokowi. "Pak jokowi misalnya bangun jalan infrastruktur jalan tol sehingga akhirnya Jakarta-Semarang yang tadinya 12 jam sekarang bisa jadi 7-8 jam. Itu bukan sekadar jalan tol, itu adalah keputusan politik, Pak Jokowi bisa membuat keputusan politik karena dulu anda," jelasnya.

Hanif menegaskan, suara satu orang sangat mementukan arah pembangunan bangsa lima tahun kedepan. “Jangan bilang Pak, suara saya kan cuma satu, tidak ngefek. Jangan lupa 1.000 tidak akan menjadi 1.000 kalau kurang 1 dan 100 tidak akan jadi 100 kalau tidak ada 1. Artinya satu suara sangat menentukan. Apalagi ketika ada orang baik sedang berlaga, orang baik dukung orang baik,” tutupnya.

Partner Sindikasi Konten: Sindonews

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: