Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di atas 5%. Angka ini dinilai cukup baik di tengah dinamika perekonomian dunia yang mengalami perlambatan.
Hal tersebut juga didukung dengan pernyataan Sri Mulyani, Menteri Keuangan Republik Indonesia, dalam Asian Insights Conference 2019 yang diselenggarakan oleh Bank DBS Indonesia pada Januari lalu. Sri Mulyani mengakatan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup kuat karena didukung oleh konsumsi, investasi, dan belanja pemerintah.
Baca Juga: Empat Tahun Terakhir Ekonomi Indonesia Membaik Kok!
Namun, 100 ekonom perempuan Indonesia menilai bahwa Indonesia sebenarnya bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Salah satu dari 100 ekonom perempuan Indonesia tersebut adalah Masyita Crystallin, ekonom Bank DBS untuk Indonesia dan Filipina.
Menurut alumnus Australian National University ini, faktor lain yang penting dalam menunjukkan kualitas pertumbuhan ekonomi adalah stabilitas harga kebutuhan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir.
"Konsumsi saat ini masih cukup tinggi, bahkan bisa lebih tinggi dari 5,05% karena pada semester I 2019 konsumsi rumah tangga akan terpengaruh oleh penyelenggaraan pemilu," ujar lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI).
"Inflasi hanya berkisar 3-3,5%, bahkan pada Maret 2019 hanya 2,47%," imbuh perempuan yang penah menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman semasa kabinet Jokowi.
Baca Juga: BI Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 6,1% di 2024, Berkat Infrastruktur?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
