Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Nama Miliarder Paling Dibenci dan Dikucilkan di Dunia, Kenapa?

Ini Nama Miliarder Paling Dibenci dan Dikucilkan di Dunia, Kenapa? Kredit Foto: Daily Mail
Warta Ekonomi, Jakarta -

Keluarga miliarder Amerika Serikat, keluarga Sacklers belakangan ini menerima hujatan dari masyarakat. Pasalnya, miliarder ini berhasil meraup kekayaan dari bisnis penjualan obat-obatan jenis opioid.

Keluarga Sacklers adalah pemilik sekaligus pengelola Purdue Pharma, perusahaan farmasi swasta yang menjual opioid. Opioid merupakan obat penghilang rasa sakit yang bekerja dengan reseptor opioid di dalam sel tubuh. Masyarakat mengklaim bahwa obat-obatan itu merupakan penyebab meninggalnya ribuan warga Amerika Serikat. Itulah yang menyebabkan Sacklers dibenci dan dikucilkan.

Melansir dari Forbes, keluarga Sacklers memiliki kekayaan sebesar US$13 miliar atau sekitar Rp184,8 triliun. Keluarga ini memulai bisnisnya di Brooklyn, New York.

Baca Juga: 5 Kota di Dunia yang Punya Miliarder Paling Banyak. Ada Jakarta Enggak Ya...

Arthur, Mortimer dan Raymond Sackler adalah dokter. Tiga bersaudara inilah yang membangun bisnis opioid awalnya. Pada awal 1950an mereka membeli perusahaan obat-obatan, Purdue Frederick yang kemudian berubah menjadi Purdue Pharma.

Purdue Pharma kemudian menciptakan OxyContin, obat penghilang rasa sakit sejenis opioid yang kemudian dipasarkan di Amerika Serikat pada tahun 1996. Obat ini kemudian disalahgunakan dan dikonsumsi berlebihan oleh masyarakat Amerika Serikat dan menimbulkan kematian.

Baca Juga: Hampir Bunuh Diri! 3 Korban Bully-ing Ini Sekarang Jadi Miliarder

Mereka dituduh menggunakan praktik pemasaran yang melenceng tentang opioid sebenarnya dan dianggap memberikan informasi dan persepsi yang salah pada masyarakat. Padahal opioid adalah obat yang harus digunakan berdasarkan resep dokter.

Sebab itulah, sampai saat ini masyarakat AS tak mau menerima donasi dalam bentuk apapun dari keluarga Sackler. Salah satunya, minggu ini, National Portrait Gallery di Inggris menolak bantuan dana sebesar Rp16 miliar untuk pengembangan museum.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: