Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Reformasi Total Koperasi Diharapkan Mampu Tingkatkan PDB Koperasi

Reformasi Total Koperasi Diharapkan Mampu Tingkatkan PDB Koperasi Kredit Foto: Kemenkop dan UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga, menyampaikan, reformasi total koperasi diharapkan mampu meningkatkan PDB koperasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi angka kesenjangan pendapatan masyarakat.

Menteri Puspayoga juga mengungkapkan, sehari setelah dirinya dilantik menjadi menteri pada Oktober 2014, presiden menanyakan perkembangan koperasi di Indonesia dan sejumlah permasalahannya. Salah satunya soal PDB (produk domestik bruto) kopeari yang saat itu dinilai masih sangat kecil yakni hanya 1,71 persen.

Selanjutnya, lanjut Puspayoga, presiden menyarakan dilakukan reformasi total koperasi.

“Soal bentuknya seperti apa? Presiden meminta saya menjabarkan sendiri,” kata dia dalam sambutannya pada acara Sosialisasi Hasil RAT Tertulis Secara Online Melalu Aplikasi KSP Sejahtera Bersama Tahun Buku 2018, di Bogor, Jawa Barat melalui keterangan tertulis, (1/4/2019).

Baca Juga: Kemenkop dan UKM Perkuat Kemitraan KUMKM dengan Usaha Besar

Setelah mendapatkan arahan terebut, kata Puspayoga, pihaknya lengsung mengumpulkan para pakar koperasi, dan para deputi di kementeriannya. Hasilnya disepakti untuk dilakukan reformasi total koperasi. Reformasi ini dilakukan melalui 3 tahapan, yakni reorientasi, rehabilitasi, dan pengembangan.

Ia menjelaskan, reorientasi dilakukan dengan mengubah paradigma pemberdayaan koperasi kepada kualitas, bukan lagi pada kuantitas koperasi. Rehabilitasi dilakukan melalui pembuatan database koperasi berbasis Online Data System (ODS) di seluruh Indonesia sebagai dasar penyusunan program untuk pembenahan koperasi.

Sedangkan pengembangan dengan meningkatkan kapasitas koperasi sebagai badan usaha berbasis anggota yang sehat, kuat, mandiri, dan tangguh serta setara dengan badan usaha lainnya melalui regulasi yang kondusif, perkuatan Sumber Daya Manusia (SDM), kelembagaan, pembiayaan, pemasaran dan kemajuan teknologi.

Baca Juga: Kadin Koperasi dan UKM Sumbar Imbau Masyarakatnya untuk Kembalikan Dana Bergulir

“Alhamdullilah program reformasi total koperasi tersebut telah memberikan hasil cukup signifikan. PDB Koperasi yang pada 2014 hanya 1,71 persen pada tahun 2017 telah mencapai 4,48 persen. Dan kami yakin pada 2018 ini telah mencapai di atas 5 persen, sehingga pada akhir pemerintahan Presiden Jokowi nanti bisa mencapai 6 persen,” papar Puspayoga.

Dia kembali menegaskan bahwa koperasi sebagai kumpulan orang merupakan jalan menuju pemerataan kesejahteraan. Karena itu, koperasi tidak boleh lagi hanya papan nama, tetapi harus mampu tumbuh dan besar.

"Koperasi harus berkualitas dan memiliki banyak anggota, koperasi tanpa anggota tidak ada artinya," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Puspayoga mengapresiasi perkembangan dan kemajuan KSP Sejaktera Bersama yang telah membantu pemerintah dalah mensejahterakan masyakat dan menciptakan lapangan kerja sangat banyak.

Baca Juga: Menkop dan UKM Pertegas Koperasi Bukan Kumpulan Modal

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: