Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

LANXESS Tingkatkan Kapasitas Produk Penghambat Korosi

LANXESS Tingkatkan Kapasitas Produk Penghambat Korosi Kredit Foto: Lanxess
Warta Ekonomi, Jakarta -

LANXESS, perusahaan bahan kimia khusus  telah menyelesiakan debottlenecking yang menghasilkan peningkatan sebesar 15% dalam kapasitas produksi global aditif penghambat korosi seri Additin RC 4xxx.

Kapasitas tambahan ini merupakan hasil dari sinergi proses yang diidentifikasi dan direalisasikan setelah akuisisi Chemtura Corporation di tahun 2017 oleh LANXESS, yang memperluas portofolio aditif pelumas dan jaringan produksi global LANXESS.

"Melalui akuisisi Chemtura, kami dapat membuka sinergi proses antara lokasi produksi di Mannheim, Jerman dan West Hill, Kanada untuk meningkatkan output produk penghambat korosi guna memenuhi permintaan pasar dan semakin meningkatkan jaringan produksi global perusahaan," tutur Martin Saewe, Head of the Lubricant Additives business line di unit bisnis Additives (ADD) LANXESS.

"Pasar penghambat korosi global sedang bertumbuh dan kami telah melihat peningkatan permintaan untuk produk aditif khusus LANXESS karena  keunggulan teknis yang dimilikinya dibandingkan produk lainnya di pasaran," tambah Saewe. 

Lanjutnya,  LANXESS berkomitmen untuk memberikan keamanan bagi pelanggan juga mempersiapkan masa depan melalui pengembangan produk-produk baru yang sedang digarap untuk memenuhi persyaratan kinerja baru dan peraturan yang lebih ketat.

Jajaran produk Additin Corrosion Inhibition (CI) dari LANXESS meliputi kalsium sulfonat, karboksilat, asam suksinat, dan produk khusus berbasis asam fosfat. Produk-produk ini diadsorpsi pada permukaan logam polar untuk membentuk film anti air dan pelindung yang melindungi terhadap korosi. Aplikasi utama mencakup oli transmisi daya, oli industri, cairan pengerjaan logam, oli antikorosi, dan minyak.

Unit bisnis Additives (ADD) adalah bagian dari segmen Specialty Additives LANXESS, yang mencatat penjualan sebesar EUR 1,60 miliar pada tahun fiskal 2017.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: