Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Gabah Merosot, JK: Itu Tugas Bulog

Harga Gabah Merosot, JK: Itu Tugas Bulog Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan bahwa adalah tugas Perum Bulog untuk membuat harga gabah atau beras menjadi stabil. Pernyataan ini disampaikan JK menyusul harga gabah yang mengalami penurunan di beberapa wilayah di Tanah Air.

Menurut JK, jika harga beras atau gabah di tingkat petani menurun, maka Bulog harus membeli komoditas tersebut dari petani sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah.

"Sebaliknya, ketika harga beras naik, Bulog melakukan operasi pasar. Caranya, menjual stok yang dimiliki Bulog kepada masyarakat sesuai dengan harga acuan," ujar mantan Kepala Bulog ini dalam silaturahmi kebangsaan di Makassar, Minggu (31/3/2019).

JK menambahkan, menjaga stabilitas harga beras sangat penting, mengingat sebagian besar pengeluaran rutin masyarakat digunakan untuk belanja makanan.

Baca Juga: Serapan Beras Bulog Masih Rendah, Ini Analisisnya

"Sebanyak 60% (pengeluaran) untuk makan. Karena itulah, ongkos hidupnya bakal naik. Sebaliknya, harga beras atau gabah tidak bisa begitu saja diturunkan. Sebab, bila harga beras atau gabah diturunkan, akan timbul masalah di kalangan petani. Di situlah fungsi Bulog," tambah JK.

Ketua Umum Pengurus Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siradj mengamini apa yang disampaikan JK. Menurutnya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) sudah melaksanakan fungsinya memompa angka produksi hasil pertanian.

"Kalau sudah jadi beras kemudian diangkut ke pasar, sudah bukan ranahnya Kementan. Apalagi soal harga," ucap Said Aqil saat berbicara di Rakernas dan Konsolidasi Tani Nelayan Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) PBNU se-Indonesia di Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2019).

Namun, kesejahteraan petani tetaplah bagian dari tanggung jawab Kementan. Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyikapi anjloknya harga gabah dengan menyerukan larangan transaksi gabah yang tidak sesuai dengan keputusan presiden (keppres). "Pada regulasi tersebut, harga terendah gabah adalah Rp4.070 per kg," kata Amran.

Baca Juga: Harga Gabah Tidak Seimbang, Mentan Rekomendasikan Bulog Lakukan Ini

Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Kelembagaan Perum Bulog, Firmansyah mengatakan bahwa tahun ini Bulog menargetkan untuk bisa menyerap 1,8 juta ton gabah dan beras dari petani.

Sampai akhir bulan lalu (31/3/2019), jumlah serapan gabah dan beras baru mencapai 60 ribu ton. Meski masih jauh dari target, Bulog optimistis akan mampu memenuhi target yang sudah ditetapkan.

"Nanti pas panen raya pasti akan meningkat. Tugas Bulog menyerap dengan maksimal hasil panen petani sesuai Inpres 5/2015," ungkap Firmansyah.

Pada masa panen ini, Bulog menyerap gabah dan beras petani untuk menjaga harga gabah di tingkat petani agar tidak jatuh di bawah harga pokok penjualan (HPP).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: