Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lama Dinanti Masyarakat, Pasar Karang Bayan Akhirnya Diresmikan

Lama Dinanti Masyarakat, Pasar Karang Bayan Akhirnya Diresmikan Kredit Foto: Kemenkop dan UKM
Warta Ekonomi, Lombok Barat -

Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga meresmikan Pasar Karang Bayan di Desa Karang Bayan, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (2/4/2019). Peresmian pasar ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Puspayoga. Pasar ini menempati tanah milik pemerintah daerah dengan total luas 1000 m2. 

“Jadi manfaatkan dengan baik, jaga kebersihan dan drainase dibersihkan terus supaya baunya itu gak numpuk di sini. Kalau di Bali pasar tradisional banyak dikunjungi turis, misal pasar Sindhu Sanur,” harap Puspayoga.

Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid, mengungkapkan bahwa sejak dulu pedagang lokal terus mendesak supaya Pasar Karang Bayan segera dibuka agar mereka bisa berjualan. Mengingat selama ini pedagang khususnya dari Desa Karang Bayan belum memiliki pasar permanen. Mereka hanya memanfaatkan bahu jalan untuk menjajakan barang dagangannya.

“Kami sangat butuh bantuan terkait menghidupkan KUKM yang ada di masyarakat kami. Ini (pasar) akan menjadi suport bagi kami untuk membangun ekonomi masyarakat,” ungkap Bupati Fauzan.

Baca Juga: Kemenkop dan UKM Perkuat Kemitraan KUMKM dengan Usaha Besar

Deputi Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM, Victoria br Simanungkalit mengatakan setelah diresmikan Menkop dan UKM Puspayoga, Pasar Karang Bayan akan dihibahkan ke pemerintah daerah. Sedangkan untuk pengelolaannya akan diserahkan kepada Koperasi Wanita Nurfallah Pekka (Perempuan Kepala Keluarga). Sebanyak 62 pedagang akan menempati 16 kios dan 46 lapak yang ada di dalam pasar tersebut.

“Kita harapkan dengan pasar ini bisa meningkatkan daya saing produk, dan pendapatan pedagang semakin meningkat. Itu harapan kita. Dan koperasi juga bisa mendapatkan tambahan keuntungan di sini. Jadi akan terjadi perputaran uang di desa,” kata Victoria.

“Saya menyambut baik dengan ditunjuknya KOPWAN Nurfalah Pekka untuk mengelola pasar rakyat ini, dimana KOPWAN ini, menurut Infromasi yang saya terima merupakan KOPWAN pertama dari 33 pasar rakyat yang ada di Lombok Barat yang diberikan kesempatan untuk mengelola pasar rakyat,” sambungnya.

Hal ini menurut dia, merupakan harapan dan sekaligus tantangan kepada KOPWAN agar bisa mengelola pasar rakyat dengan baik. “Dengan adanya pasar rakyat ini semoga bisa mewadahi kepentingan Ibu-Ibu yang menjadi pedagang didesa Karang Bayan ini, tidak perlu lagi berjualan di pinggir jalan terkena terik matahari dan kebasahan dikala hujan, ditambah dengan pengelolaan pasar rakyat,” pungkas Victoria.

Baca Juga: Menkop dan UKM Pertegas Koperasi Bukan Kumpulan Modal

Marsunin (43), salah seorang pedagang menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah yang telah membangun pasar bagi mereka. Marsunin kesehariannya berjualan pakaian anak, sembako, dan daging di pinggiran jalan. Setiap hari harus dibuat repot dengan membawa barang dagangnya dari rumah ke tempat jualan, atau sebaliknya.

“Terima kasih kita sudah dibangun pasar supaya jadi tempat kami usaha. Kalau dulu pulang pergi di pinggir jalan. Jadi repot. Makanya kita berterima kasih kepada pemerintah,” katanya.

Setelah menempati kios di Pasar Karang Bayan, Marsunin rencana ingin menambah barang dagangannya sebagai persiapan menyambut bulan suci Ramadhan. Namun, perempuan kelahiran tahun 1976 itu berharap supaya diberikan bantuan modal usaha dari pemerintah. 

“Supaya maju lagi usahanya. Saya minta kalau bisa dibantu pinjamkan modal. Modal saya untuk jualan ini saja Rp 100 juta. Karena kita tidak bisa hanya jualan satu macam,” tutur Marsunin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: