Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Top Asia, Rupiah Tiada Tanding

Jadi Top Asia, Rupiah Tiada Tanding Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mata uang kebanggaan Indonesia, rupiah, kembali memimpin mata uang Asia di perdagangan spot pagi ini, Kamis (04/04/2019). Dibuka menguat tipis 0,04% di level Rp14.215 per dolar AS, apresiasi rupiah kian menebal menjadi 0,28% ke level Rp14.180 per dolar AS. 

Menjadi mata uang terbaik di Asia, rupiah kian tak tertandingi oleh mata uang lainnya, termasuk oleh dolar Australia (0,17%), euro (0,22%), dan poundsterling (0,14%). Begitu pun juga di Asia, tak ada satu pun mata uang benua kuning yang menjadi tandingan terkuat bagi rupiah. 

Baca Juga: Dolar AS dalam Tekanan, Rupiah? Aman!

Rupiah terapresiasi paling tinggi di hadapan baht hingga mencapai 0,50%. Setelah baht, apresiasi yang tinggi juga diperoleh rupiah di hadapan won (0,48%), ringgit (0,40%), yuan (0,33%), dolar Singapura (0,30%), dolar Hongkong (0,28%), dan yen (0,24%). 

Asal tahu saja, jika rupiah mampu mempertahankan apresiasinya hingga perdagangan spot hari ini usai, itu artinya rupiah telah menguat selama empat har perdagangan berturut-turut. Potensi untuk mencapai hal tersebut sangat mungkin terjadi di tengah sentimen positif yang mengelilingi rupiah. 

Baca Juga: Awas! Dolar AS Mulai Beringas!

Salah satu sentimen yang mendongkrak gerak rupiah ialah perkembangan damai dagang antara AS-China yang semakin dekat mencapai kesepakatan. Hari ini, setiap delegasi AS-China akan kembali bertemu di Washington untuk melakukan negosiasi dagang. 

Hal itu menjadi optimisme investor terhadap pasar keuangan Asia sehingga aset-aset berisiko berbasis keuangan di negara berkembang semakin ramai diperdagangkan. Sedikit bertolak belakang, jika negara berkembang seperti Asia mendapat keuntungan dari perkembangan damai dagang, lain halnya dengan AS. 

Baca Juga: AS-China Berdamai, Pasar Global Makin Top!

Dolar AS yang dikenal sebagai aset safe haven justru kini mengalami masa sulit dengan banyaknya tekanan yang didapat dari mayoritas mata uang dunia. Dolar AS hanya terpantau menguat tipis di hadapan dolar Kanada (0,04%), yuan (0,04%), won (0,16%), dolar Singapura (0,01%), dan baht (0,06%). 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: