Indeks Sektor Keuangan Naik, Saham Perbankan Makin Dilirik

Warta Ekonomi, Jakarta -

Sepanjang kuartal pertama tahun 2019 ini, indeks saham sektor keuangan mengalami kenaikan sebesar 8%. Hal tersebut menjadi capaian positif lantaran pada periode yang sama di tahun lalu indeks saham sektor keuangan justru mengalami penurunan sebsar 0,45%.

Kenaikan indeks itu tak ayal membuat saham-saham emiten perbankan semakin diminati oleh investor hingga akhir tahun mendatang. Hal itu nampak pada akhir perdagangan Kamis (04/04/2019) kemarin, di mana empat emiten bank utama, yaitu BBRI, BBNI, BMRI, dan BBCA ramai dibelanjakan investor asing.

Baca Juga: Tiga Terobosan BRI Tingkatkan Jangkauan KUR di Era Digital

Untuk saham Bank Mandiri (BMRI), pada akhir perdagangan kemarin tercatat asing beli bersih sebesar Rp145,04 miliar hingga akhirnya saham ditutup menguat 3,02% ke level Rp7.675 per saham. Ramainya aksi beli bersih saham BMRI masih berlanjut hingga hari ini. Sampai dengan pukul 10.10 WIB, tercatat investor beli bersih sebesar Rp437,67 juta.

Saham emiten perbankan kedua yang paling diminati, yaitu Bank BNI (BBNI), di mana pada akhir perdagangan kemarin saham BBNI melonjak 2,29% dengan capaian investor beli bersih sebesar Rp67,09 miliar.

Baca Juga: Serempak, BNI Tandatangani 1.946 Akad KPR

Di posisi berikutnya ada saham Bank BRI (BBRI). Emiten yang baru saja mendapat perbaikan peringkat dari Standard & Poor’s menjadi BBB ini telah membukukan investor beli bersih senilai Rp97,94 miliar di akhir perdagangan kemarin.

Adapun penguatan saham BBRI mencapai 1,69% ke level Rp4.220 per saham. Pagi ini, saham BBRI juga mengalami penguatan cukup tinggi hingga mencapai 1,18% sehingga harga sahamnya bertengger di level Rp4.270 per saham.

Baca Juga: Akhirnya, Bank Mandiri Buka Suara Soal Akuisisi Bank. . .

Saham Bank BCA (BBCA) menjadi saham emiten perbankan keempat yang paling memikat investor pada perdagangan kemarin. Dengan penguatan sebesar 0,82% ke level Rp27.725 per saham, emiten ini membukukan investor beli bersih hingga Rp109,4 miliar. Namun sayangnya, emiten pimpinan Jahja Setiaatmadja ini justru berbali melemah 0,09% ke level Rp27.700 per saham di Jumat pagi ini.