Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupiah, the Real Big Boss Mata Uang Dunia!

Rupiah, the Real Big Boss Mata Uang Dunia! Kredit Foto: REUTERS/Edgar Su
Warta Ekonomi, Jakarta -

Predikat sebagai the real big boss sanagt tepat disandang oleh mata uang kebanggaan Indonesia, rupiah. Ya, di penghujung pekan ini rupiah membuktikan bahwa dirinya mempunyai kekuatan yang tak tertanding oleh mata uang dunia lainnya. 

Geliat keperkasaan rupiah telah ditunjukkan sejak pembukaan pasar spot pagi tadi. Tak sekalipun  rupiah memberi ruang bagi dolar AS untuk menyalip apresiasinya. Hingga akhirmya, rupiah memberikan kado yang teramat manis di penghujung pekan ini dengan terapresiasi 0,33% di level Rp14.133 per dolar AS. 

Baca Juga: Rupiah Jadi Juara Bertahan? Siapa Takut!

Jika mata uang Amerika sekelas dolar AS saja sudah bisa ditebas rupiah, apalagi mata uang dunia lainnya. Misalnya saja, untuk jajaran mata uang Eropa, rupiah juga menyandang status big boss dengan terapresiasi 0,29% terhadap euro dan 0,25% terhadap poundsterling. 

Tak puas menjajah mata uang di benua Amerika dan Eropa, rupiah kini berekspansi ke benua Australia dengan menaklukkan dolar Australia sebesar 0,26%. Bisa dibayangkan, jika di hadapan mata uang benua lain saja rupiah sudah eksis, bagaimana dengan di Asia? 

Baca Juga: AS-China Berdamai, Pasar Global Makin Top!

Dengan didukung oleh arus modal yang mengalir deras ke pasar keuangan Indonesia, rupiah semakin tak terkalahkan. Per Maret 2019 lalu, inflasi Indonesia tercatat sebesar 2,48% (yoy) dengan capaian imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun berada di level 7,554%. Dengan begitu, investor telah mengantongi keuntungan rill sebesar 5,07%.

Baca Juga: Jadi Top Asia, Rupiah Tiada Tanding

Alhasil, rupiah terapresiasi paling tinggi di hadapan baht dan won masing-masing sebesar 0,74% dan 0,72%. Setelah itu, rupiah juga terapresiasi cukup tinggi di hadapan ringgit (0,49%), yen (0,38%), dolar Hongong (0,33%), dolar Singapura (0,31%), dan yuan (0,24%). 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: