Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lahirkan 32 Startup Mandiri, Hasil Konsistensi Inovasi dan Teknologi Kemenristekdikti

Lahirkan 32 Startup Mandiri, Hasil Konsistensi Inovasi dan Teknologi Kemenristekdikti Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Konsistensi pengawasan kualitas inovasi tekbologi dan peningkatan daya saing komersial dari startup yang diinisiasi oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) selama tiga tahun terakhir berbuah manis. Program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) milik lembaga itu melahirkan 32 startup mandiri yang rata-rata bervaluasi omset sekitar 4,57 lipat dari suntikan modal awal program tersebut, sejak 2015-2018.

Angka penggandaan itu dilihat dari total anggaran yang dikeluarkan dan total omset yang didapatkan oleh para startup tersebut. Modal anggaran yang diberikan Kememristekdikti berjumlah sekitar Rp13,4 miliar, sementara omsetnya mencapai angka Rp61,3 miliar.

"Kemenristekdikti berikan insentif, 250 hingga 500 juta kepada satu startup, tergantung dari proposal yang diajukan. Total modal anggaran (yang kami keluarkan) sekitar R13,42 miliar, sekarang benefit-nya sudah sekitar Rp61,33 miliar," jelas Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Dirjen Penguatan Inovasi, Ditjen Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti, Retno Sumekar, Jumat (5/4/2019) di Jakarta.

Baca Juga: Tahun Ini, Kemenristekdikti Siapkan Dana untuk Scale Up Hingga 10 Startup

Menurut Menristekdikti, Mohamad Nasir menilai, kombinasi antara penguatan aspek inovasi dan teknologi dari lembaganya serta inkubator yang mendampingi startup mulai menunjukkan hasil yang diimpikan Indonesia. Hal itu pun harus terus ditingkatkan.

"Meskipun cukup berat di awal bagi para startup, persistensi mereka yang didominasi oleh generasi milenial di sebelas proses selekso hingga evaluasi bisa terbentuk," ujar Natsir.

PPBT memang dibatasi untuk peserta yang berusia 20 hingga 35 tahun. Proses evaluasinya dilakukan tiga bulan sekali setelah penyuntikan dana modal di awal.

"Suntik dana sekali atau dua kali, kalau sekali sudah merasa cukup, startup sudah bisa mandiri. Kami maksimalkan suntikan dana 2 kali untik diinkubasi," jelas Retno.

Baca Juga: Wow! Kemenristekdikti Akui Telah Mendanai 1.307 Startup

Lingkup pengembangan startup berfokus pada bidang Pangan, Kesehatan dan Obat-obatan, Pertahanan Keamanan, Energi, Transportasi, Material Maju, Bahan Baku, dan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK). Jumlah sartup Pangan dan TIK mendominasi daftar itu.

"PPBT berupaya menjaga keseimbangan antara permintaan kalangan industri atas temuan dari meeeka, dengan kebutuhan pengembangan berbagai alat-alat kehidupan masyarakat sehari-hari di tiap daerah asal tenant yang bersangkutan," imbuh Nasir.

Pada 2019 ini, kedelapan bidang itu memiliki peminat dan proposal yang diajukan. Proses penerimaan dan seleksi telah dilakukan, ada 249 tenant bakal startup yang terpilih.

Tenant-tenant itu akan didanai dengan anggaran sejumlah Rp113 miliar. Nominal itu berasal dari APBN untuk Kemenristekdikti pada 2019 yang berjumlah Rp40,7 triliun. Harapannya, 50% dari 249 startup itu bisa berkembang dam bertumbuh menjadi startup mandiri.

Baca Juga: 5 Hari Lagi, Kemenristekdikti Akan Helat Indonesia Startup Summit

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: