Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SKK Migas: Produksi Gas Alam Cair Menurun

SKK Migas: Produksi Gas Alam Cair Menurun Kredit Foto: Eksplorasi.id
Warta Ekonomi, Jakarta -

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menyebut produksi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) di Kilang Tangguh, Papua, mengalami penurunan. Penurunan produksi disebabkan pemeliharaan fasilitas pengolahan di Train 1 Proyek Tangguh.

”Itu pemeliharaan secara rutin, sudah direncanakan semua. Produksi berkurang 690 juta kaki kubik per hari (mmscfd),” ujar Deputi Operasi SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman, di Jakarta kemarin.

Menurut dia, pemeliharaan telah dilaporkan kepada SKK Migas. Bahkan terkait berkurangnya produksi telah direncanakan sebelumnya. Karena itu, pemeliharaan tersebut diyakini tidak mengganggu pasokan gas ke konsumen karena telah diperhitungkan.

Baca Juga: 2019, SKK Migas Kalsul dan KKKS Canangkan Pengeboran 218 Sumur 

”Pemeliharaan dilakukan selama 23 hari sejak pekan lalu. Jadi sampai pertengahan April itu perawatan rutin Train 1,” kata dia.

Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher. Pihaknya mengatakan, pemeliharaan yang dilakukan oleh BP Berau sebagai operator sudah direncanakan sebelumnya.

”Sudah direncanakan semuanya. Namun, nanti overall sampai akhir tahun tetap sesuai target,” katanya.

Berdasarkan catatan SKK Migas penurunan produksi tidak hanya terjadi pada LNG. Adapun penurunan produksi juga kondensat sekitar 3.400 barel per hari (bph). Sebagaimana diketahui BP merupakan salah satu kontraktor dengan lifting gas mencapai 181.000 barel setara minyak per hari (boped).

Baca Juga: 4 Tahun Terakhir, Pekerja Asing Sektor Migas Tersisa 1,3%

BP mengoperasikan Proyek LNG Tangguh dengan enam lapangan gas di wilayah kerja Wiriagar, Berau, dan Muturi di Teluk Bintuni, Papua Barat. Adapun proyek Tangguh memiliki dua train dengan masing-masing 3,8 juta ton per tahun dengan total kapasitas 7,6 MTPA.

Rencananya akan ada tambahan Train 3 Tangguh pada tahun depan. Untuk saat proyek Train 3 Tangguh masih dalam tahap konstruksi. Proyek tersebut akan menambah kapasitas produksi sebesar 3,8 MTPA.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: