Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menuju Kebangkitan, AISA Bidik Rp2 Triliun di Tahun 2019

Menuju Kebangkitan, AISA Bidik Rp2 Triliun di Tahun 2019 Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) perlahan mulai bangkit. Setelah polemik panjang yang terjadi antara manajemen lama dan manajemen baru, AISA optimis menyongsong tahun 2019 dengan target pendapatan yang dihimpun sekitar Rp1,8 triliun hingga Rp2 triliun. 

Direktur Utama AISA, Hengky Hoestanto, mengungkapkan bahwa target tersebut diproyeksikan akan tercapai seiring dengan rencana pengambilalihan empat entitas anak usaha yang saat ini masih di bawah kendali manajemen lama AISA.

Baca Juga: Ups! Joko Mogoginta Marah Besar ke AISA dan EY

Ia menyebut, setidaknya rencana tersebut dapat terealisasi pada semester kedua di tahun 2019 ini. Sebab, keempat entitas anak usaha masih akan dikuasai oleh manajemen AISA di masa kepemimpinan Joko Mogoginta hingga masa jabatan manajemen berakhir, yaitu pada 30/09/2019 mendatang. 

Perlu diketahui bahwa saat ini, AISA telah mengendalikan tiga entitas anak usahanya, yaitu PT Balaraja Bisco Paloma (BBP), PT Putra Taro Paloma (PTP), dan PT Subafood Pangan Jaya (SPJ). Ketiganya, menurut Hengky, telah menunjukkan perkembangan yang positif dalam hal keuangan dalam dua bulan ke depan diharapkan akan benar-benar kembali normal. 

"Butuh waktu dua bulan lagi untuk benar-benar kembali normal," jelas Hengky di Jakarta, Minggu (07/04/2019) kemarin. 

Baca Juga: Audit Investigasi Laporan Keuangan AISA Dipertanyakan

Dalam kesempatan yang sama, Hengky menyebutkan bahwa pendapatan ketiga entitas anak usaha di bawah kendalinya itu mulai stabil, di mana pendapatan PTP telah mencapai Rp55 miliar per bulan dan SPJ mencapai Rp20 miliar per bulan. Selama kuartal pertama tahun ini, AISA telah membukukan pendapatan keseluruhan anak usaha sebesar Rp200 miliar.

Adapun hingga tahun 2019 ini berakhir, AISA menargetkan akan meraih laba usaha sebesar Rp100 miliar. Namun, untuk mencapai target tersebut, AISA perlu melakukan beberapa efisiensi, salah satunya adalah dengan menekan beban usaha, termasuk memangkas fasilitas jajaran direktur dan komisaris.

“Kami tidak pangkas di karyawan. Kami pangkas di atas aja. Biaya-biaya di atas kita kurangi banyak,” ucap dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: