Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Surat SBY ke Prabowo 'Digoreng'

Surat SBY ke Prabowo 'Digoreng' Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Surat Ketum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat banyak tanggapan.

Koordinator Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi, Lieus Sungkharisma, mengatakan surat SBY tersebut dijadikan 'bahan gorengan' oleh calo politik dengan menggiring opini publik seolah-olah SBY 'marah' dan tidak setuju dengan model kampanye akbar Prabowo-Sandi di GBK kemarin.

"Itu jelas penafsiran yang salah dan sengaja dibelokkan. Sebagai orangtua yang punya segudang pengalaman di pemerintahan, wajar saja kalau SBY memberi saran dan masukan," ujarnya di Jakarta, Senin (8/4/2019).

Baca Juga: SBY Kritik Kampanye Prabowo, TKN Ajak Demokrat Gabung di GBK

Ia menjelaskan, SBY tidak menghendaki terjadinya perpecahan dalam tubuh bangsa hanya karena pemilu atau pilpres.

"Tapi apa salahnya kampanye dilakukan dengan salat, zikir dan doa? Kalau karena itu kampanye akbar Capres 02 Prabowo dan Sandi di GBK yang dihadiri jutaan orang tersebut dikatakan inklusif, lalu dipelintir seolah-olah memperhadap-hadapkan ideologi Pancasila dengan Khilafah, jelas itu pendapat yang salah dan tidak benar," jelasnya.

Ia menambahkan, sebagai orang yang selalu hadir dan mengikuti kemana pun Prabowo-Sandiaga berkampanye, ia tidak pernah melihat adanya inklusivitas.

Baca Juga: Wah, Kampanye Prabowo Ternyata Ada Pelibatan Anak di Bawah Umur

"Baik Prabowo maupun Sandi selalu cair dan membaur dengan semua suku, agama dan golongan dalam setiap kampanyenya," katanya.

Ia mengaku, dalam kampanye akbar di GBK, sejumlah tokoh masyarakat nonpartai, tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya juga hadir.

"Saya juga hadir. Tapi lebih memilih di belakang panggung saja," imbuhnya.

Baca Juga: Prabowo dan Sandi Gunakan Agama untuk 'Sahwat' Politiknya?

Karenanya, Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak) ini menegaskan, tidak ada yang salah dari surat SBY yang dikirimnya dari Singapura itu.

"Sekali lagi, sebagai tokoh nasional dan Presiden Republik Indonesia dua periode dan parpol pimpinannya menjadi salah satu parpol pendukung Prabowo-Sandi, wajar saja bila pak SBY mengingatkan kita semua. Jadi, tak usahlah perihal surat itu digoreng ke sana kemari. Gorengan macam ini sudah basi. Hanya kerjaan calo politik yang kehabisan isu," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: