Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Growth Hacking?

Apa Itu Growth Hacking? Kredit Foto: The Next Scoop
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setiap pelaku bisnis tentu menginginkan bisnis yang didirikannya tak stagnan dan terus bertumbuh cepat. Dengan begitu, adanya Growth Hacking menjadi suatu keberuntungan bagi pelaku bisnis online di mana pun. Pasalnya, Growth Hacking memang diciptakan untuk memasarkan bisnis dengan biaya rendah.

Melansir Fast Company (8/4/2019), Growth Hacking adalah teknik marketing yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan startup bidang teknologi dengan berbasis kreativitas, kemampuan berpikir analitis, dan metrik-metrik sosial untuk menjual produk dan mendapatkan pemberitaan/publikasi.

Baca Juga: Gratis Tis Tis Tis... Terapkan Strategi Pemasaran Ini, Gratis dan Efektif Euy

Metode ini seringnya meletakkan fokus pada alternatif berbiaya rendah untuk pemasaran tradisional, misalnya menggunakan media sosial, pemasaran viral atau iklan bertarget daripada membeli iklan melalui media yang lebih tradisional, seperti radio, surat kabar, dan televisi.

Umumnya, Growth Hacking dikaitkan dengan perusahaan baru dan usaha kecil, yaitu organisasi yang tidak memiliki cadangan uang dalam jumlah besar tetapi membutuhkan hasil dengan cepat. Namun, ini adalah konsep yang dapat diskalakan yang berlaku untuk bisnis online mana pun yang ingin mempertahankan pertumbuhan dan penyimpanan basis pengguna yang aktif.

Bagaimana manfaatnya dalam bisnis?

Pertama, apabila bisnis Anda menerapkan Growth Hacking, manfaatnya begitu terlihat dari Return on Investment (ROI). Melansir dari laman Optimizely, dengan menggunakan data untuk menginformasikan setiap keputusan yang Anda buat, dan melacak kinerja peretasan secara akurat, Anda dapat dengan mudah melihat peretasan mana yang berkinerja seperti yang Anda harapkan, dan mana yang tidak.

Selain itu, Growth Hacking juga berbiaya rendah. Sesuai dengan sifatnya, teknik ini dirancang untuk menggunakan sumber daya apa pun yang Anda miliki dengan cara yang ekonomis.

Dan manfaat lainnya adalah sumber daya rendah. Growth Hacking sering dikembangkan dan diimplementasikan oleh satu orang di tim produk atau teknik, dan tidak memerlukan seluruh tim pemasaran untuk mengeksekusi.

Bagaimana cara menerapkannya?

Sebelum menerapkan Growth Hacking dalam bisnis atau perusahaan rintisan Anda, Anda harus mengetahui dan menentukan modelnya terlebih dahulu. Model ini memiliki lapisan yang saling berhubungan dan mempengaruhi keberhasilan dari proses Growth Hacking.

Baca Juga: Platform Pemasaran Iklan Indofood Ini Terima Kucuran Dana Baru

Beberapa model ini di antaranya, Acquisition, Activitation, Retention, Referral dan Revenue. Pahami model tersebut agar bisa membantu tim di startup mempermudah dan menentukan pekerjaan yang secara keseluruhan ditentukan dari pelanggan atau pertumbuhan revenue.

Selanjutnya, dalam persaingan yang sengit saat ini, nilai dalam perusahaan dan bisnis Anda menjadi hal yang penting. Oleh karena itu, ciptakan momen yang tepat dan unik, yang bisa membuat target pasar melirik dan pada akhirnya menggunakan produk startup Anda.

Setelah itu, Anda tetap harus mempertahankan pelanggan setia. Pelajari dengan baik hal-hal yang disukai dan kurang diminati oleh pelanggan setia Anda, terima dan tampung semua feedback dari mereka agar bisa memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik.

Perusahaan yang menerapkan Growth Hacking

Keberhasilan dari penerapan Growth Hacking sudah tak diragukan lagi. Beberapa perusahaan raksasa teknologi telah membuktikannya, seperti Hotmail  'Dapatkan email gratis Anda di Hotmail' dengan tautan ke halaman pendaftaran yang secara otomatis ditambahkan ke tanda tangan pengguna.

Baca Juga: Hore! Saat Ini AI Sudah dalam Jangkauan Pemasaran Usaha Kecil

Kedua, LinkedIn. Metode ini tampak dalam pengesahan sekali klik untuk koneksi yang ada. Selanjutnya adalah YouTube. Growth Hacking memudahkan orang untuk membagikan video YouTube di situs mereka sendiri dengan memberikan kode sematan. Twitter dan DropBox juga salah dua raksasa yang turut menerapkan metode ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: