Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Umpatan Kasar Prabowo soal Pertumbuhan Ekonomi Ditepis Misbakhun, ini Penjelasannya...

Umpatan Kasar Prabowo soal Pertumbuhan Ekonomi Ditepis Misbakhun, ini Penjelasannya... Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Capres 02 Prabowo Subianto melontarkan pernyataan kasar yang membantah bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia telah menyentuh level 5 persen. Prabowo sempat mengucapkan "ndasmu" atau dalam bahasa Indonesia berarti kepalamu terhadap klaim pertumbuhan ekonomi tersebut.

Baca Juga: Jokowi Minta Prabowo Tunjukkan Bukti Kebocoran Anggaran, Berani?

Menanggapi hal itu, anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Golkar Mukhamad Misbakhun mengatakan pertumbuhan ekonomi di bawah pemerintah Jokowi saat ini masih lebih baik dibandingkan Rusia, Brasil, dan Turki.

"Pertumbuhan Indonesia di bawah pemerintahan Pak Jokowi merupakan sebuah pencapaian luar biasa, karena luar biasa bila diperbandingkan dengan negara yang ukurannya mirip Indonesia, emerging market itu Indonesia dibandingkan dengan negara Brasil, Rusia, China, Afrika Selatan, Turki, kemudian ada India," kata Misbakhun di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (8/4/2019).

Influencer Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi- Kyai Ma'ruf Amin ini menilai ukuran ekonomi Indonesia saat ini masuk sebagai negara berkembang atau emerging market. Sama seperti India, Brasil, Rusia, dan Turki. Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tercatat terbaik nomor tiga di G20, setelah India dan China yang masing-masing tumbuh 7,3 persen dan 6,6 persen di tahun 2018.

Caleg Petahana Partai Golkar dari Dapil Jatim II ini menjelaskan bahwa capaian ekonomi Indonesia pada tahun 2018 menyentuh leve sebesar 5,17 persen.

"Angka ini cukup baik di tengah ketidakpastian global," pungkas politisi yang di kenal getol membela kebijakan Jokowi ini.

Ketidakpastian global yang dimaksud adalah langkah moneter dari The Fed yang menaikkan suku bunga.

"Lalu ada juga trade war, kondisi ini pemerintah melakukan antisipasi, melakukan sungguh dan serius membangun ekonomi domestik yang memperkuat pondasi dasar nasional kita dengan jumlah 263 juta itu potensi kekuatan ekonomi," ungkap dia.

Sebelumnya, Prabowo Subianto menggelar kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta, kemarin (7/4/2019). Dalam pidatonya, Prabowo melontarkan sejumlah kritik.

Salah satu kritik yang dilontarkan Prabowo ialah mengenai pertumbuhan ekonomi. Dalam kritiknya, Prabowo mengeluarkan umpatan 'ndasmu' atau yang dalam bahasa Indonesia berarti 'kepalamu' untuk pertumbuhan ekonomi RI sebesar 5 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: