Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei PPPP Amerika: Jokowi Kalah dari Prabowo dengan Selisih 16 Persen

Survei PPPP Amerika: Jokowi Kalah dari Prabowo dengan Selisih 16 Persen Kredit Foto: Antara/Zarqoni Maksum
Warta Ekonomi, Jakarta -

Director of Operations of Precision Public Policy Polling (PPPP) Amerika, Jokovic Martinez mengatakan dari hasil survei lembaganya dijelaskan sebanyak 58 persen masyarakat percaya kinerja pemerintahan Jokowi buruk.

Baca Juga: Hasil Survei LKPI: Jokowi Kalah oleh Prabowo karena Faktor ini...

"Dari 3.032 responden, sebanyak 58 persen menyatakan bahwa Indonesia sedang dikelola oleh pemerintahan yang memburuk. Indonesia dianggap dalam ancaman hutang yang makin meningkat naik 69 persen menjadi Rp4.416 triliun pada 2014-2018," kata Martinez dalam keterangannya, Senin (8/4/2019).

Dalam temuan survei ini kata dia, 54 persen resonden menginginkan presiden baru dan yang masih menginginkan Jokowi terpilih kembali jadi Presiden hanya 37 persen dan 9 persen responden tidak memeberikan jawaban.

"54 persen responden mengganggap Jokowi tidak menjalankan pemerintahan dengan benar yang menghasilkan clean government dan banyak temuan bocornya uang negara yang digunakan untuk proyek infrastruktur," tandasnya.

Sementara itu, ketika responden diajukan pertanyaan jika pemilihan presiden digelar hari ini siapa yang akan dipilih?

"Hasilnya sebanyak 38 persen memilih Jokowi dan 40 persen memilih Prabowo. Dan ketika diajukan pertanyaan memilih Jokowi- Ma'ruf apa Prabowo- Sandi kepada 3.032 responden? Hasilnya sebanyak 36 persen memilih 01 dan sebanyak 51 persen memberikan suaranya pada Prabowo -Sandi" tegasnya.

Sementara sisanya 13 persen resonden mengaku masih belum memutuskan pilihan. Dari 13 persen yang belum memutuskan untuk memilih, ketika ditanyakan kembali siapa yang dipilih nanti ,maka jawaban nya sebanyak 3 persen pasti memilih Jokowi- Ma'ruf dan 4 persen memilih Prabowo- Sandi. 6 persen memutuskan untuk tidak memilih alias golput.

"55 persen responden menyatakan kalau Jokowi itu pembohong. Contoh kasusnya turunnya tarif dasar listrik kepada pelanggan R-I 900 VA RTM (Rumah Tangga Mampu) mulai 1 Maret lalu. Responden tetap tidak percaya sebab setelah pilpres pasti tarif akan dinaikan kembali," jelasnya.

"Dapat disimpulkan Prabowo- Sandi akan memenangkan Pilpres, dengan tingkat keterpilihan sebesar 55 persen dan Jokowi- Maruf hanya 39 persen atau selisih 16 persen," pungkasnya.

Sigi ini dilakukan 22 Maret- 4 April 2019 dengan jumlah responden 3.032 dari 800.091 TPS di 499 kabupaten / kota di 349 provinsi. Wawancara dipilih secara acak dan dilakukan melalui telepon menggunakan profesional- staf peneliti survei terlatih (agen langsung) dari pusat panggilan telepon Precision Public Policy Polling di Jakarta.

Proses jajak pendapat dimonitor secara ketat untuk memastikan sampel representatif dari pemilih terdaftar di pemilih KPU tercapai berdasarkan partai, geografi, jenis kelamin, usia dan demografi lainnya. Adapaun Margin kesalahan untuk ukuran sampel sebanyak 3.032 adalah +/- 1,78 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: