Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alhamdulillah, Indonesia Mejeng di Peringkat 1 Destinasi Wisata Halal

Alhamdulillah, Indonesia Mejeng di Peringkat 1 Destinasi Wisata Halal Kredit Foto: Warta Ekonomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Untuk pertama kalinya, Indonesia berhasil menduduki peringkat teratas Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019 bersama dengan Malaysia. Dua negara ini berhasil menempatkan dirinya sebagai destinasi wisata halal teratas di kalangan negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Sementara Singapura terus mempertahankan posisinya sebagai destinasi wisata ramah muslim teratas di kalangan negara-negara non-OKI, diikuti oleh Thailand, Inggris, Jepang, dan Taiwan.

"Tahun ini kami memiliki Indonesia dan Malaysia di spot teratas Global Muslim Travel Index (GMTI)," ujar CEO CrescentRating dan HalalTrip, Fazal Bahardeen di Jakarta, Selasa (9/4/2019).

Baca Juga: Wisata Halal, Salah Satu Kunci Penguatan Ekonomi

Hasil yang membanggakan ini tentunya tak lepas dari serangkaian upaya yang telah dilakukan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam berinvestasi di industri pariwisata dan perjalanan, serta pengembangan infrastruktur-infrastruktur ramah wisatawan muslim.

"Puji syukur saya panjatkan pada Allah. Akhirnya Indonesia nomor 1. Lima tahun saya tunggu ini,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Dia mengatakan pada 2015, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara ramah Muslim. Lalu naik ke peringkat keempat pada 2016. Di 2017 Indonesia mendapatkan peringkat ketiga dan pada 2018 berada di peringkat kedua. "Indonesia layak jadi yang terbaik untuk wisata muslim," pungkas Arief.

Setelah sebelumnya berada di peringkat kedua, tahun ini Indonesia menduduki posisi pertama dalam GMTI 2019 bersama dengan Malaysia, dengan skor 78. Negara-negara OKI lainnya, seperti Turki, Arab Saudi, Maroko, Oman, dan Brunei Darussalam tetap populer di kalangan wisatawan muslim.

Laporan GMTI ini mencakup 130 destinasi secara global, baik negara OKI maupun negara-negara non-OKI, yang menganalisis kesehatan dan pertumbuhan berbagai destinasi wisata ramah muslim berdasarkan empat kriteria strategis, yaitu akses, komunikasi, lingkungan, dan layanan.

Baca Juga: Dukung Ekspor Nasional, Japfa Promosi Produk Halal ke Mancanegara

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: