Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Genap 2 Tahun, Jari Siap Layani Perbankan

Genap 2 Tahun, Jari Siap Layani Perbankan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah malang melintang selama dua tahun di dunia penagihan utang, Jari, startup penyedia layanan penagih utang melalui aplikasi, akhirnya dipercaya oleh perbankan. Jari resmi mendapatkan tender dari Bank Mandiri dan menjadi rekan bisnis bank BUMN itu. 

Stephanus Lutfi, Direktur Jari, mengungkapkan, butuh perjuangan panjang untuk mendapatkan kepercayaan tersebut. Sejak dari tahun pertama berdiri, 2017, Jari telah menawarkan platfom yang dimiliki untuk membantu perbankan. Perjuangannya tidak sia-sia, pada September 2018, Jari diundang untuk menjadi salah satu peserta Mandiri Incubator.

Baca Juga: Pantau Indekos atau Kontrakan, Juragan Bisa Gunakan Aplikasi Ini

"Maret (2019) umur kami dua tahun, saat ini dalam progres, dapat pengumuman menang tender dari Bank Mandiri, menjadi rekanan Mandiri," ungkap Stephanus Lutfi kepada Warta Ekonomi.

Tugas Jari selanjutnya adalah menyediakan platfom untuk membantu penagihan kredit. Seperti sudah dilakukan bersama pelanggan lainnya seperti perusahaan multifinance dan fintech, melalui Jari Mobile Collection, startup ini telah berhasil membantu memaksimalkan proses penagihan terutama untuk kredit macet.

Gatot Wicaksono, System Analyst Jari, menambahkan, dalam bisnis FSI ada dua kata kunci yang harus dicarikan solusi, yakni feasibility dan fraud. Feasibility, artinya orang-orang di kantor ingin melihat orang-orang di lapangan sedang berada di mana. Untuk 10 kolektor mungkin mudah, tapi kalau jumlahnya mencapai ratusan dan berada di berbagai daerah akan sulit untuk memantau. Melalui Jari Mobile Collection yang terpasang di smartphone, kolektor akan mudah memantaunya.

Dalam dunia penagihan, fraud tidak hanya dapat terjadi di nasabah, tapi juga di penagihnya itu sendiri. Seperti ketika nasabah sudah membayar, ternyata tidak disetorkan oleh penagih ke perusahaan. Tapi dengan aplikasi tersebut, setiap transaksi yang di-input langsung tercatat di dasbor perusahaan. Setiap transaksi juga dapat dicetak melalui struk otomatis untuk nasabah dan kolektor. 

"Jadi, ketika kolektor setor, akan langsung dicocokkan dengan catatan di dasbor," jelas Gatot. 

Dengan masuknya Bank Mandiri, lanjut Lutfi, saat ini Jari telah melayani 13 pelanggan meliputi multifinance, fintech P2P lending, dan bank. Dari pelanggan tersebut, sedikitnya terdapat 1.500 pengguna aplikasi meliputi kolektor dan penyurvei.

Gatot menjelaskan, penyurvei menggunakan aplikasi tersebut untuk melakukan survei agar lebih akurat. Sebab pencatatan data survei langsung dilakukan ke dalam aplikasi, seperti lokasi sesuai dengan global positioning system (GPS) dan foto.

Baca Juga: Fraud, Biang Kerok Banyaknya BPR Dilikuidasi LPS

Jadi, mimpi Jari dalam bisnis FSI dari sisi mobile adalah mulai dari pencarian pelanggan yang akan dilayani menggunakan produk Jari Quest. Setelah mendapatkan pelanggan, validasi pelanggan akan dibantu dengan Jari Survey untuk mendapatkan data, foto, dan koordinat yang benar. Setelah resmi menjadi pelanggan, Jari Surveillance akan membantu mencegah terjadinya fraud. Terakhir, ketika fraud terjadi, Jari Collection akan beraksi.

"Jadi, total satu cycel itu, kami ingin membantu mereka untuk support internalnya," jelas Lutfi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: