Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

18 Kawasan Industri Luar Jawa Akan Serap Investasi Rp250 Triliun

18 Kawasan Industri Luar Jawa Akan Serap Investasi Rp250 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengumumkan 18 proyek kawasan industri di luar Jawa siap beroperasi pada kuartal III/2019. Ke-18 kawasan industri itu, berlokasi di Lhoukseumawe, Ladong, Medan, Tanjung Buton, Landak, Maloy, Tanah Kuning, dan Bitung. Selanjutnya di Kuala Tanjung, Kemingking, Tanjung Api-api, Gandus, Tanjung Jabung, Tanggamus, Batulicin, Jorong, Buli, dan Teluk Bintuni.

Direktur Perwilayahan Industri Direktorat Jenderal Ketahanan Perwilayahan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Ignatius Warsito mengatakan bahwa 18 kawasan industri itu berpotensi menarik investasi sebesar Rp250 triliun dan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 900 ribu orang.

“Investasi hingga Rp250 triliun itu juga mencakup pembangunan infrastruktur pendukung, seperti pembangkit listrik, water treatment, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), lahan, dan jalan,” kata Warsito di Jakarta, Selasa (9/4/2019).

Baca Juga: Ekspor Produk Tenun dan Batik Ditargetkan Naik 10%

Warsito menegaskan bahwa pemerintah  terus mengakselerasi pembangunan kawasan industri di luar Jawa dengan tujuan dapat mendorong pemerataan infrastruktur dan ekonomi di seluruh Indonesia.

“Pengembangan kawasan industri di luar Jawa diarahkan pada sektor berbasis sumber daya alam dan pengolahan mineral,” ungkapnya.

Upaya strategis tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong hilirisasi industri, karena mampu meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, dan penerimaan devisa dari ekspor.

“Jadi, multiplier effect-nya luas. Selain itu, juga merupakan strategi dalam peta jalan Making Indonesia 4.0,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah semakin serius dan fokus untuk terus mendorong penumbuhan sektor industri manufaktur di luar Jawa, seperti wilayah Indonesia Timur.

“Ini sesuai amanat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan pembangunan yang Indonesia sentris,” tuturnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: