Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sektor Pertanian Maju, Mentan Apresiasi 12 Ribu Penyuluh dan Petani se-Indonesia

Sektor Pertanian Maju, Mentan Apresiasi 12 Ribu Penyuluh dan Petani se-Indonesia Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama 12 ribu perwakilan penyuluh dan petani se-Indonesia berkumpul menghadiri pertemuan Apresiasi, Penguatan Penyuluh dan Petani Andalan di GOR Sudiang, Makassar, Rabu (10/4/2019). Acara bertema Penyuluh Maju Petani Sejahtera ini bertujuan untuk memperkuat peran penyuluh sebagai ujung tombak mewujudkan kedaulatan dan peningkatan kesejahteraan petani.

Amran menegaskan, penyuluh pertanian merupakan pahlawan pertanian Indonesia. Tak ayal, selama pemerintahan Jokowi-JK, peran penyuluh telah memajukan sektor pertanian yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan penurunan angka kemiskinan.

"Saya hadir bukan hanya sebagai menteri pertanian, tapi sebagai senior penyuluh pertanian. Sebab penyuluh adalah kemajuan pertanian," demikian dikemukakan Amran di hadapan 12 ribu penyuluh melalui siaran pers yang diterima di Jakarta.

Amran menyebutkan bukti nyata peran dalam memajukan pembangunan sektor pertanian, yakni capaian selama 4,5 tahun pemerintahan Jokowi-JK, inflasi bahan pangan pada 2013 terburuk di dunia. Namun, setelah berjalan empat tahun, Indonesia mampu menekan inflasi dari 10,57% di 2014 menjadi 1,26% di 2017.

Baca Juga: Menteri Amran Dianugerahi Tokoh Modernisasi Pertanian Rakyat

"Dari capaian ini, ada banyak negara yang dilampaui Indonesia, yaitu Jepang, Belanda, Kanada, Jerman, dan total ada 12 negara yang kita lampaui, sebentar lagi Amerika Serikat kita lampaui. Ini berkat kerja keras penyuluh, kami hanya bagian kecil dari keluarga besar pertanian," ucapnya.

Capaian berikutnya di bawah pemerintahan Jokowi-JK, sambung Amran, ekspor komoditas pertanian hingga saat ini melonjak 26%, nilainya Rp1.700 triliun. Begitu pun PDB sektor pertanian naik 47%, total akumulasi nilainya Rp1.375 triliun atau separuh dari APBN.

"Itu baru kenaikan saja, tapi Indonesia juga meraih peringkat kelima dunia PDB sektor pertanian. Ini hasil kerja penyuluh penyuluh di seluruh Indonesia," paparnya.

Kemudian, melansir data yang dirilis The Economist Inteligence Unit, untuk kategori keberlanjutan pertanian, Indonesi berada pada peringkat 16 dunia. Yang membanggakan adalah Amerika Serikat di bawah Indonesia.

"Dan nilai investasi naik 100% karena kita menerapkan Online Single Submission (OSS). Dulu minta izin dua sampai satu tahun, kemudian tiga bulan, tapi sekarang mengurus izin ekspor hanya butuh waktu tiga jam," tutur Amran.

Selanjutanya, kata Amran, capaian sektor pertanian juga mampu meningkatkan daya beli petani dan bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani. Data BPS menunjukkan NTP pertanian 2018 sebesar 102,46 naik 0,42% dibandingkan 2014 sebesar 102,03. Begitu pun untuk NTUP 2014 hingga 2018 meningkat 5,39%.

"Jika ada yang mengatakan harga pangan mahal, itu tidak terukur. Kalau memberikan data harga stabil dua sampai tiga tahun terakhir karena inflasi tertekan dari 10% menjadi 1%. Itu artinya apa? Turun 90% dan itu tidak mudah. Inilah capaian tertinggi sektor pertanian sepanjang sejarah," tegas Amran.

"Kemiskinan pun turun. Di pemerintahan Jokowi-JK kemiskinan masuk satu digit. Ini pertama dalam sejarah. Ini adalah kerja keras para penyuluh," pintanya.

Direktur Jenderal Hortikultira, Suwandi menjelaskan, Indonesia wilayah timur berpotensi untuk pengembangan hortikultura. Kementan terus memacu sistem produksinya sehingga setiap wilayah mampu memproduksi sendiri guna mencukupi kebutuhan sayuran, buah, dan lainnya. 

Untuk pengembangan kawasan hortikultura di Sulawesi Selatan, lanjut Suwandi, sudah dalam tahap berkembang dan mapan seperti di Gowa, Bantaeng, Jeneponto, Enrekang, Tator dan lainnya, di samping dipasarkan di berbagai wilayah.

Baca Juga: Kementan Klaim Pertanian Indonesia Torehkan Berbagai Prestasi, Tapi Orang Luar Bilang...

"Sebagian bahkan sudah diekspor seperti markisa, mangga, manggis, dan lainnya. Guna memacu produksi dan menyejahterakan petani, Ditjen Hortikultura mengalokasikan berbagai bantuan dan pemberdayaan petani bawang merah, bawang putih, cabai, mangga, manggis, jeruk dan lainnya," tambahnya.

Diketahui, dalam pertemuan apresiasi ini, Mentan Amran bersama Gubernur Sulawesi Selatan dan rombongan memberikan bantuan untuk petani. Yakni alat mesin pertanian, benih hortikultura, padi, jagung, benih kopi 250.000 batang dan kakao 200.000 batang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: