Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berawal dari Iseng, Giladiskon Kini Punya Sejuta Follower Lebih

Berawal dari Iseng, Giladiskon Kini Punya Sejuta Follower Lebih Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Siapa yang tidak suka diskon? Ya, itulah yang mendasari Fandy Santoso, CEO Giladiskon, untuk terus mengembangkan perusahaan rintisannya tersebut. Berawal dari mendirikan platform cashback dari brand-brand online bernama Hadiah.me (PT Hadiah Point Indonesia, anak usaha dari Frontier Consulting Group), ia kemudian mengakuisisi platform Giladiskon pada 2017 lalu.

Berbeda dengan Hadiah.me yang hanya fokus pada brand-brand online seperti Tokopedia, Blibli, OVO, dan Go-Pay, Giladiskon juga menggarap brand offline terutama waralaba F&B besar seperti KFC, McDonald, Pizza Hut, dan Richeese. Namun, karena Giladiskon sendiri lebih banyak dikenal dan sama-sama menyasar segmen yang sama, akhirnya per Oktober 2018 lalu Hadiah.me dilebur menjadi Giladiskon.com.

Baca Juga: Siapa Bilang Iklan Terus Dihindari? Di Platform Ini, Iklan Justru Dicari!

"Kami punya beberapa akun Instagram @giladiskonn, @giladiskon_fashion, @giladiskon_travel, dan @giladiskon_jsm, itu follower-nya sekarang sudah lebih dari 1 juta. Dari yang semula 10.000 follower saja di akhir 2017, menjadi 600.000 di akhir 2018 dan melampaui 1 juta pada awal tahun ini. Kami dulu start 60.000, di belakang yang seperti kami, akun IG katalogpromosi, tapi sekarang kami sudah 250.000 di depan mereka," kata Fandy saat berkunjung ke redaksi Warta Ekonomi, Rabu (10/4/2019).

Secara demografi, follower Giladiskon mayoritas (80%) merupakan wanita dan sisanya 20% laki-laki. Mereka berusia antara 18 tahun hingga 35 tahun dengan SES B. Yang menarik, Giladiskon semula didirikan dan dijalankan oleh satu orang saja, yaitu anak dari pemilik merek sandal Homypad. Itu pun bukan sebagai pekerjaan utama, melainkan hanya part-time.

"Jadi dari awalnya satu orang itu, kami akuisisi sampai sekarang tim kami terdiri dari 15 orang. Bayangkan dikelola sendirian saja, part-time pula, bisa besar seperti itu. Tapi karena orangtuanya menyarankan untuk meneruskan pekerjaan orangtua di perusahaan, akhirnya ia mau menjual. Itu pun, ia hanya mau menjual kepada orang yang mau meneruskan model bisnisnya. Saya masih berteman baik dengan dia," tambah Fandy.

Baca Juga: Kacau! Burger King Dapat Banyak Kecaman, "Iklannya Rasis!"

Giladiskon sendiri merupakan komunitas online bagi para pembeli Indonesia untuk mencari, berbagi, dan mendiskusi tawaran terbaik, diskon, voucer, dan kode promosi yang bisa didapatkan online atau di lokasi favorit kamu. Saat ini sudah ada ratusan brand yang bekerja sama dengan platform tersebut.

Menurut Fandy, kunci sukses perusahaan dalam mendatangkan follower baru dan kunjungan baru ke brand-brand partner adalah konten yang memang dicari para generasi milenial yang sifatnya hard selling. Siapa sih yang enggak suka diskon?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: