Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BKS Akan Kembangkan Bandara Atung Bungsu Sumsel

BKS Akan Kembangkan Bandara Atung Bungsu Sumsel Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Warta Ekonomi, Jakarta -

Inilah kiprah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS), yang baru saja mendapat gelar Tokoh Konektivitas Nusantara dari Rakyat Merdeka dan Warta Ekonomi, selalu konsisten dalam kesehariannya dengan gelar tersebut. Salah satu kegiatan rutinnya adalah berkeliling daerah untuk memastikan konektivis Indonesia tetap terjaga.

Dalam peninjauannya di Pagar Alam, Sumatera Selatan, BKS bertemu dengan pemerintah daerah (pemda) setempat. Dalam hal ini, pemerintah daerah berencana menyerahkan pengelolaan Bandara Atung Bungsu, Pagar Alam, Sumatera Selatan, ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub). 

"Atas restu Pak Presiden saya datang ke sini. Penyerahan ini kami apresiasi dan insyaallah akan kami terima. Dan, akan kami kembangkan," janji BKS.

Dalam kegiatan ini, BKS didampingi oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Wali Kota Pagar Alam Alpian Maskoni, dan Wakil Wali Kota Pegaralam Muhammad Fadli.

Baca Juga: Menteri Budi Karya Kejar Penyerapan Anggaran 95%, Ini Strateginya

Waktu yang diperlukan dalam proses administrasi penyerahan bandara diperkirakan kurang lebih tiga sampai empat  bulan. Kemenhub akan melakukan pembangunan runway dari 1.340 meter menjadi 16.000 pada 2020 apabila prosesnya berjalan mulus dan merenovasi terminal pada 2021. 

Menurut BKS, melakukan pembangunan merupakan kewajiban pemerintah pusat. Apalagi, pemerintahan Jokowi sangat fokus pada daerah-daerah pinggiran.

Pagar Alam memiliki potensi wisata cukup menarik karena itu BKS yakin Pagar Alam bisa berkembang ke depan.

Kepala Unit Pelaksana Daerah (UPTD) Bandar Udara Atung Bungsu Joko Purnomo mengungkapkan, rencana pengalihan Bandar Udara Atung Bungsu ke Kemenhub sudah ada sejak tiga tahun lalu.

"Alhamdulilah bakal terealisasi sekarang. Apalagi Menhub sudah datang melakukan pengecekan," ujarnya.

Dia menjelaskan, pihaknya ingin melakukan pengalihan sebab biaya operasional bandara cukup besar. Sementara, anggaran dari APBD terbatas.

Baca Juga: Kemenhub: Tarif Batas Bawah Pesawat Ekonomi Harus 35 Persen

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: