Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Raih Rp1,8 Miliar dari Kementan, Pamekasan Siap Jadi Sentra Bawang Merah

Raih Rp1,8 Miliar dari Kementan, Pamekasan Siap Jadi Sentra Bawang Merah Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 di Kabupaten Pamekasan senilai lebih dari Rp42 miliar termasuk bantuan benih hortikultura. Serta tambahan berupa kawasan bawang merah 100 hektar senilai Rp1,8 miliar.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Moh. Ismail Wahab, mengatakan, Pamekasan berhasil menyangga pasokan bawang merah saat off season karena bawang merah varietas manjung asli Pamekasan memiliki daya tahan tinggi saat musim hujan. Produktivitas pun mencapai 6-7 ton per hektare bahkan bisa mencapai 10 ton per hektare di musim kemarau.

“Rencananya, total benih yang diberikan sebesar 100 ton. Masing-masing kelompok tani dapat program bawang merah sebanyak 10 hektar. Sehingga bantuan benih sebesar 10 ton per kelompok" terang Ismail saat memberikan bantuan benih bawang merah di Desa Bangsereh, Kecamatan Batumarmar secara simbolis ke 3 Kelompok Tani (Poktan) yaitu Poktan Tani Sejati, Poktan Sukatani dan Poktan Sukurtani 2, Rabu (10/4/2019).

Baca Juga: Percepat Pembangunan Pertanian, Kementan Luncurkan Program Kelompok Santri Tani Milenial

Tidak hanya itu, lanjutnya, bantuan alat dan mesin berupa handsprayer, kultivator dan pompa air juga akan diberikan.

"Sebagian masih proses di Kantor Pusat, kami akan segera berikan, karena petani perlu sekali" tambahnya.

Ketua poktan Sukatani, Satromo merasa bersyukur mendapat bantuan kawasan bawang merah tahun ini. Pria asal desa ponjanan barat yang telah puluhan tahun menanam bawang merah itu mengaku baru pertama kali dapat APBN.

"Baru kali ini dapat bantuan. Kami ini dari awal tanam bawang merah secara mandiri. Benih dan saprodi beli sendiri, tidak ada bantuan" terang Satromo.

Kecamatan Batumarmar yang dikenal sebagai sentra terbesar bawang merah Pamekasan telah menyumbang jumlah produksi yang tidak sedikit. Berbeda dengan sentra lain yang umumnya mengurangi luas tanam di musim hujan, di Pamekasan-Madura ini malah puncak tanam bawang merah.

Baca Juga: Kementan Klaim Pertanian Indonesia Torehkan Berbagai Prestasi, Tapi Orang Luar Bilang...

"Ini yang disebut tanam di luar musim atau off season. Saat ini bawang merah yang banyak beredar di Jawa sampai Kalimantan asalnya dari Madura sini. Makanya petani selalu dapat harga bagus, saingannya sedikit" terang Ismail.

Varietas Tajuk yang diberikan ke petani berasal dari Nganjuk dan termasuk benih unggul karena tahan kondisi basah dan kering serta provitasnya pun tinggi.

"Diharapkan panen nanti bisa mendapat minimal 10 ton per hektar dan dipergunakan lagi untuk tanam di musim hujan" tutupnya.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: