Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Startup Story: Jari, Solusi untuk Fraud dan Visibility

Startup Story: Jari, Solusi untuk Fraud dan Visibility Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan rintisan dimulai untuk memecahkan masalah di sekitarnya, seperti yang dilakukan oleh Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan kawan-kawan. Pun begitu dengan startup bernama Jari yang dibangun khusus untuk institusi finansial (FSI) dalam mengurangi masalah penipuan (fraud) sekaligus membantu memantau para kolektor di lapangan (visibility). 

Menurut Direktur Jari, Stephanus Lutfi, perusahaan multifinance umumnya memiliki ratusan kolektor lapangan yang perlu dipantau lokasinya, untuk memastikan mereka melakukan pekerjaan dengan baik. Segmen utama Jari adalah perusahaan multifinance di tier II ke bawah. Namun, Jari juga sudah bekerja sama dengan para tekfin dan saat ini sudah mulai menjajaki sektor perbankan lewat tender dengan Bank Mandiri.

"Selain itu, ada pula masalah fraud, seperti ketika konsumen menunggak atau kondisi saat uang setorannya tak disetorkan (oleh kolektor). Itu yang ingin kami bantu selesaikan," papar Lutfi kepada Warta Ekonomi, Selasa (9/4/2019).

Baca Juga: Biaya Langganan Rp180 Ribu Per Bulan, Jari Sasar Perusahaan FSI Tingkat Kedua

Lutfi kemudian menjelaskan, sistem perusahaannya siap digunakan dan masuk ke dalam biaya operasional (opertional expenditure/opex). Hal itu cocok dengan institusi finansial seperti multifinance yang memiliki kendala infrastruktur, sumber daya manusia internal, dan kendala biaya anggaran yang direncanakan (capital expenditure/capex). 

"Ada juga yang sudah develop sendiri, tidak masalah. Tapi ada juga FSI yang belum mampu melakukan itu, developer modelnya prokect base. Market itu yang belum kami ambil," papar Lutfi.

Lewat aplikasi Jari, perusahaan multifinance dapat mengecek jumlah KPI dari kolektor mereka melalui dasbor yang bisa diakses di kantor. Log transaksi dan keberhasilannya pun ada di sana. Sementara itu, data-data konsumen tetap berada di server milik klien demi menjaga keamanan privasi mereka.

Baca Juga: Fitur Work Offline, Aplikasi Jari Bisa Dipakai di Remote Area

Menurut System Analyst Jari, Gatot Wicaksono, "Ada database tapi lebih ke transaksi log, keberhasilan transaksi, foto survei. Untuk hasil akhir kami kembalikan ke server masing-masing konsumen (perusahaan)."

Produk yang ditawarkan ada empat, yakni Mobile Quest, Mobile Survey, Mobile Collection, dan Mobile Surveillance. Menurut pihak Jari, keempat produk itu saling terintegrasi dari hulu hingga ke hilir.

Sejak 2017 hingga saat ini, ada sekitar14 perusahaan yang bermitra dengan Jari, terdiri atas multifinance, tekfkn, dan perbankan. Total surveyor atau kolektor yang telah menggunakan aplikasi Jari berada di angla 1.500.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: