Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wow! Grab Setor Hampir Rp50 Triliun untuk Ekonomi RI

Wow! Grab Setor Hampir Rp50 Triliun untuk Ekonomi RI Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Centre for Strategic and International Studies (CSIS) bekerjasama dengan Tenggara Strategics mengumumkan hasil risetnya kontribusi Grab dari empat layanan kepada perekonomian Indonesia mencapai Rp48,9 triliun.

Ketua Departemen Ekonomi, CSIS, Yose Rizal Damuri dengan mengatakan kontribusi yang semakin besar dari Grab  menunjukkan peran teknologi dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.

“Grab memberikan kontribusi hampir Rp50 triliun. Angka ini menunjukkan potensi yang dimiliki ekonomi digital khususnya dalam meningkatkan potensi ekonomi dan kualitas hidup para pelaku ekonomi pada tingkat mikro,” kata Yose dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Baca Juga: Makin Gendut! Grab Incar Pendanaan US$2 Miliar di Tahun 2019

Lebih detail nilai kontribusi mitra Grab terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2018 terbagi dari beberapa layanan. Dari para mitra pengemudi Grab Bike menyumbang Rp15,7 triliun. Dari para layanan pengemudi Grab Car berkontribusi Rp9,7 triliun. Kontribusi para rekanan UMKM Grab Food mencapai Rp21 triliun, dan layanan platform Kudo kontribusinya mencapai Rp2,7 triliun.

"Rata-rata penghasilan pengemudi dan di GrabBike dan GrabCar meningkat sebesar 113% dan 114% menjadi Rp4 juta dan Rp7 juta per bulannya setelah bermitra dengan Grab,” katanya.

Untuk GrabBike 50% mitra pengemudi memiliki pendapatan pada kisaran Rp3-Rp5 juta setelah bermitra. Sebelumnya hanya 22% dari mitra pengemudi yang memiliki pendapatan pada kisaran ini. Lebih lanjut terdapat 18% mitra pengemudi yang berada pada kelompok pendapatan Rp5- Rp7 juta setelah bermitra dengan GrabBike.

“Berdasarkan temuan ini, kami menyimpulkan bahwa mayoritas mitra GrabBike memiliki tingkat pendapatan 135% di atas rata-rata pengusaha dan 208% di atas pekerja bebeas seperti dicatat oleh BPS,” ujarnya.

Sekedar informasi CSIS dan Tenggara Strategics melakukan survei terhadap untuk mengukur dan menganalisis kontribusi Grab dalam membantu pemberdayaan sektor informal. Survei mengguanakan metodologi multistage random sampling dengan margin of error di bawah 3,5% dan tingkat kepercayaan 95%. Survei dilakukan di lima kota antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar

Baca Juga: Pemprov Bali Bakal Sediakan Loket Pungutan Wisman di Terminal Domestik Bandara

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: