Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dana Asing Terus Masuk, Hingga April Sudah Capai Rp90,9 Triliun

Dana Asing Terus Masuk, Hingga April Sudah Capai Rp90,9 Triliun Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) meyakini tingkat kepercayaan investor terhadap Indonesia terus mengalami persepsi positif. Hal ini ditandai dengan terus meningkatnya dana asing yang masuk (capital inflow) ke Indonesia.

BI mencatat dana asing yang masuk ke portofolio Indonesia sejak awal 2019 hingga April ini telah mencapai Rp90,9 triliun.

"Inflow masih bagus kalau dilihat lelang SBN oversubscribe dan inflow itu year to date-nya (ytd) pasar saham mendekati Rp16 triliun jadi Rp15,9 triliun. Pasar SBN masuk Rp75 triliun (ytd). Jadi kalau ytd pasar SBN masih jauh lebih boolish Rp75 triliun dibandingkan pasar saham Rp15,9 triliun," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Jakarta, Jumat (12/4/2019).

Baca Juga: BI Klaim Kenaikan Suku Bunga Acuan Sukses Tarik Dana Asing

Meski demikian, lanjut Mirza, posisi dana asing yang masuk ke pasar saham tahun ini sudah jauh lebih bagus dibandingkan tahun lalu. Adapun pada tahun lalu, terjadi capital outflow sebesar Rp24,9 triliun (ytd) di pasar saham.

"Kalau tahun lalu ytd itu minus Rp24,9 triliun, sedangkan saat ini positif, inflow Rp15,9 triliun. Kalau SBN tahun lalu ytd positif Rp34,5 triliun, kalau tahun ini ytd positif Rp75 triliun. Kalau pasar SBN sudah more than double Rp34 triliun vs Rp75 triliun, kalau saham waktu tahun lalu outflow Rp24,9 triliun ytd April kalau saat ini saham (inflow) Rp15,9 triliun," jelas Mirza.

Hal itu, lanjutnya, menunjukkan bahwa persepsi investor terhadap Indonesia masih tetap positif di 2019, yang didorong angka makro-ekonomi, inflasi terkendali, dan anggaran pemerintah yang menunjukkan defisit APBN 2019 terkendali dengan target 1,8%.

"Jadi itu defisit yang sangat prudent dan ketiga tren dari defisit neraca berjalan (current account deficit/ CAD) kuartal I 2019 juga membaik. Neraca dagang Januari defisit, Februari kan surplus, Maret sudah ada indikasi surplus," tukasnya.

Baca Juga: Indonesia Ketergantungan Dana Asing, Ini Alasannya

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: