Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bandara Kertajati Sepi, Nizar: Menterinya Mental Tempe, Pemerintahannya Mirip Odong-odong

Bandara Kertajati Sepi, Nizar: Menterinya Mental Tempe, Pemerintahannya Mirip Odong-odong Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bandara Kertajati sepi peminat, bandara yang baru beroperasi kurang dari setahun itu sepertinya tak diminati oleh para penumpang. Bandara yang terletak di Kabupaten Majalengka itu sudah beroperasi sejak Mei 2018.

Baca Juga: JK Kritik Bandara Kertajati, Pemuja Jokowi ke Mana?

Namun sampai dengan akhir 2018 tercatat hanya mampu membawa penumpang sebanyak 35.000 orang. Padahal, tahap awal kapasitas terminal Bandara Kertajati bisa menampung 5 juta penumpang per tahun.

"Perencanaannya tidak bagus, kurang kajian, sehingga lokasinya tidak pas. Lain kali, jangan membuat lagi hanya karena ingin ada airport,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Menanggapi hal itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan ide pembangunan proyek Bandara Kertajati sebenarnya datang dari Pemprov Jawa Barat. Kemenhub diklaim hanya mewadahai usulan itu.

"Kertajati itu adalah ide pemda, selaku otoritas kami tidak mungkin ide itu kita campakkan, kita harus rangkul," kata Budi.

Pembangunan Bandara Kertajati diprediksi telah menghabiskan biaya sebesar puluhan triliun rupiah. Angka sebanyak itu akan sia-sia tanpa manfaat jika dilakukan tanpa kajian yang serius.

Membalas pernyataan Menhub, anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Nizar Zahro menuding Budi Karya Sumadi bermental tempe karena tidak jantan mengakui kesalahannya.

"Ini jelas menteri mental tempe. Ada kesalahan lempar tanggung jawab," kata Nizar kepada Warta Ekonomi, Jumat (12/4/2019).

Jurkam BPN Prabowo-Sandi ini mengingatkan Budi saat ikut meresmikan bandara tersebut. 

"Ingat, waktu peresmian Menhub termasuk yang super optimis. Bahkan panggung peresmian dikuasai pejabat-pejabat pusat. Mulai dari Dirjen, Menteri hingga Presiden. Pejabat-pejabat daerah tidak dikasih panggung," pungkasnya.

Nizar menuding saat peresmian Bandara Kertajati, pemerintah pusat seolah-olah jadi pihak yang paling berjasa membangun Kertajati.

"Namun sayang setelah berjalannya waktu, dimana Kertajati tidak diminati masyarakat, para pejabat pusat ramai-ramai cuci tangan," jelasnya.

Dia pun meminta agar pemerintahan Jokowi harus bertanggungjawab atas sepinya Bandara Kertajati yang tidak diminati oleh masyarakat.

"Pemerintah pusat harus bertanggung jawab. Itu duit rakyat. Jangan sampai terbuang sia-sia. Makanya kalau ingin membangun kaji dengan benar jangan ngebet ingin pencitraan jadinya uang rakyat jadi korban. Rezim ini memang tidak layak diteruskan. Manajemennya mirip odong-odong," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: