Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sekolah hingga Ponpes Harus Punya Pelajaran Koperasi dan Wirausaha

Sekolah hingga Ponpes Harus Punya Pelajaran Koperasi dan Wirausaha Kredit Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) Talkah Badrus berharap perkoperasian dan kewirausahaan bisa menjadi mata pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah, dari mulai tingkat SD hingga SLTA, termasuk pondok pesantren.

"Terlebih lagi, kami sudah melakukan MoU dengan Kemendiknas dan Kementerian Agama terkait pengembangan perkoperasian pada lembaga pendidikan formal termasuk di pondok pesantren," kata Talkah kepada wartawan di Jakarta, Jumat (12/4/2019).

Namun, Talkah mengakui hal itu tidak bisa langsung menjadi mata pelajaran tersendiri, melainkan melebur ke dalam pelajaran-pelajaran IPS dan ekonomi di sekolah-sekolah.

"Kami sudah melakukan penguatan kualitas tenaga pengajar di tingkat SD hingga SLTA mengenai pelajaran perkoperasian dan kewirausahaan," ungkap Talkah seraya menyatakan bahwa pihaknya sudah pernah mengumpulkan para guru di Jawa Barat terkait pelajaran perkoperasian tersebut.

Baca Juga: Kemenkop-UKM dan Kopindo Terus Gulirkan Re-Branding Koperasi

Talkah menambahkan, pihaknya juga terus melakukan pengembangan modul-modul pengajaran perkoperasian dan kewirausahaan.

"Saya berharap ada satu laboratorium di sekolah, di mana koperasi sekolah sebagai laboratorium pembelajaran perkoperasian dan kewirausahaan bagi para siswa di sekolah," ujar Talkah.

Bagi Talkah, koperasi sekolah itu merupakan embrio pembelajaran koperasi dan wirausaha sejak usia dini. Sedangkan untuk perguruan tinggi, sudah ada pembinaan terhadap koperasi mahasiswa (Kopma).

"Saat ini, Kopma sudah menjadi salah satu unit kegiatan mahasiswa sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Kami juga sudah banyak melakukan pelatihan perkoperasian dan kewirausahaan bagi para mahasiswa di seluruh Indonesia," imbuh Talkah.

Ke depan, lanjut Talkah, yang harus terus mendapat dukungan adalah masuknya para generasi muda untuk berkoperasi.

"Kami sudah memfasilitasi Kopma yang bergerak di sektor startup. Bahkan, para pelaku bisnis startup kami dorong untuk membentuk sebuah koperasi. Kami berharap pembelajaran koperasi dalam pendidikan formal dapat tetap berjalan. Kami juga terus mendorong informasi perkoperasian di kalangan pemuda," kata Talkah.

Baca Juga: Ingin Hapus Citra Buruk, Kemenkop-UKM Minta Koperasi Tingkatkan Kinerja

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: