Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Asyiknya Nyobain Jembatan Gantung Terpanjang se-Asia Tenggara

Asyiknya Nyobain Jembatan Gantung Terpanjang se-Asia Tenggara Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Sukabumi -

Mau nyobain tempat yang asyik dan instagramable? Silahkan datang ke Sukabumi. Tepatnya ke Taman Wisata Situgunung, yang merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Nah, panjang jembatan ini mencapai 243 meter dengan lebar 1,2 meter dan tinggi 107 meter. Dengan ukuran tersebut, Jembatan Gantung Situgunung dinobatkan sebagai jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara.

Warta Ekonomi belum lama ini menjajal jembatan tersebut. Perjalanan dari Jakarta via tol Bocimi cukup lancar. Sayangnya, karena baru tersambung sampai Gerbang Tol (GT) Cigombong, perjalanan selanjutnya harus melalui jalan regular non-tol. Kami harus menembus kemacetan yang diakibatkan oleh tidak disiplinnya pengguna jalan di berbagai simpangan.

Tapi berbagai kelelahan tersebut terbayar begitu mencapai tempat tujuan. Suasana hutan yang menyejukan langsung menghilangkan rasa kesal akibat macet berkepanjangan di jalan.  Apalagi pelayanan petugasnya juga lumayan. Para petugas memberikan informasi yang dibutuhkan secara baik.

Baca Juga: Alhamdulillah, Indonesia Mejeng di Peringkat 1 Destinasi Wisata Halal

Dari pintu masuk utama, pengunjung lalu berjalan kaki lewat jalan tanah yang sudah dipadatkan menuju jembatan. Hebatnya, sebelum menyebrangi jembatan, para pengunjung disediakan welcome drink dengan dua pilihan, kopi atau the. Juga tersedia makanan ringan rebus-rebusan ala Jawa Barat, yakni ubi, singkong dan kacang-kacangan.

Sambil minum dan makan, pengunjung juga disuguhi pertunjukan gamelan khas Jawa Barat di semacam teater dengan tempat duduk dari kayu. Di sini para pengunjung bisa sejenak melepaskan Lelah sebelum melanjutkan perjalanan menuju jembatan.

Begitu tiba di jembatan, tampak pengelolaan juga cukup rapih. Ada informasi yang jelas posisi jumlah orang yang sedang berada di jembatan. Sehingga, apabila jumlahnya sudah mencapai batas maksimal, maka pengunjung dilarang masuk.

Masalah pengamanan juga sudah oke. Pengunjung diwajibkan memakai tali pengaman yang setiap saat bisa dikaitkan ke pinggir jembatan, apabila terjadi sesuatu. “Tempat ini juga dilengkapi dengan penangkal petir, sehingga bisa dilewati pada saat hujan,” ujar seorang petugas.

Baca Juga: 2026, Wisata Halal Bakal Berkontribusi US$300 Miliar bagi Ekonomi Dunia

Memang jembatan ini juga termasuk obyek wisata yang baru. Maklum saja, sebagaimana dilansir dari akun Instagram-nya, dikabarkan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan secara resmi baru membuka jembatan Situgunung yang berlokasi di Taman Wisata Situgunung, Sukabumi pada 9 Maret 2019.

Disebutkan bahwa jembatan gantung ini menggunakan bahan dasar berbahan kayu ulin. Sebagai informasi,  ulin atau juga yang disebut kayu besi merupakan pohon khas dari daerah Kalimantan. Kayu ini terkenal karena kekuatannya dan banyak dipakai di berbagai daerah di Indonesia.

Jembatan Situgunung dibangun oleh PT Fontis Aqua Vivam yang bekerja sama dengan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, dengan proyek yang dimulai pada Mei 2017. Hebatnya, proses pembangunan jembatan ini diselesaikan hanya dalam waktu 4 bulan, walaupun tidak menggunakan alat berat. Untuk keselamatan dan kenyamanan pengunjung, jembatan ini telah disertifikasi dan lulus uji beban yang dilakukan oleh Kementrian PUPR.

Pembangunan jembatan gantung ini atas prakarsa pihak swasta dan Kementerian Lingkungan Hidup. Dana yang dikeluarkan tak tanggung-tanggung, sejak bulan Mei 2017 tercatat dana yang sudah keluar lebih dari Rp4 milyar.

Pembangunan jembatan gantung Situ Gunung ini diharapkan bisa bermanfaat untuk pengembangan wisata di Sukabumi. Apalagi dengan adanya lokasi destinasi lain dalam satu kawasan tersebut yakni Curug Sawer dan Situ Gunung.

Seorang anggota staf bersiaga di area tengah untuk membantu pengunjung menyeberangi jembatan. Usai mengunjungi jembatan Situgunung, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan mereka ke Curug Sawer (Air Terjun Sawer), yang berjarak 1 kilometer, atau menjelajahi tanah perkemahan dan ampiteater.

Kawasan wisata yang mempunyai pemandangan hutan rimbun yang menakjubkan ini buka setiap hari dari pukul 7.30 sampai dengan pukul 17.30.

Menurut informasi, jembatan gantung Situgunung juga menyediakan beragam paket wisata untuk perorangan, keluarga maupun kelompok, dan juga bisa digunakan untuk pemotretan pre-wedding.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhamad Ihsan
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: