Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SPH Lahirkan Inovasi Teknologi Industri 4.0

SPH Lahirkan Inovasi Teknologi Industri 4.0 Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai upaya mendorong revolusi 4.0, Sekolah Pelita Harapan (SPH) Lippo Village mengadakan pameran ilmiah pertama yang menampilkan 20 proyek ilmiah yang didedikasikan oleh 24 murid-murid dari kelas 10-12 (1-3 SMA).

Dalam kesempatan tersebut para murid juga menampilkan beragam proyek yang berkaitan dengan bioteknologi, biosensor, energi terbarukan, machine learning, machine vision, mikrobiologi, teknik sipil, ilmu komputer, ilmu material, ilmu data, farmasi, food technology, dan robotik.

Beberapa contoh karya seperti, pembalut luka berbasis protein sutra dengan ekstrak tanaman lokal yang dapat menyesuaikan diri dengan luka dengan sifat retensi bahan antimikroba dan bahan aktif yang kuat. Ada juga yang melakukan penelitian memisahkan dan mengidentifikasikan bakteri dari Kimchi, yang menemukan bahwa bahan tersebut berpotensi mencegah pembekuan darah.

Ada lagi siswa lain yang melakukan penelitian di bidang robotik dengan sistem pelacakan mata yang memungkinkan lengan robot untuk mengambil benda dengan eye movement. Dan ada juga murid yang mempelajari kristal yang dapat menyerap cahaya, dan menemukan cara untuk menyimpan energi cahaya ini secara jangka panjang. Selain itu, ada murid yang tertarik mempelajari plastik ramah lingkungan, mengembangkan film plastik dengan zat tepung.

Baca Juga: Matangkan Industri 4.0, Kemenperin Gelar Indonesia Industrial Summit 2019

"Hasil ini juga akan disajikan dalam konferensi ilmiah internasional yang akan datang dalam optik modern," ujar Eden Steven, Direktur SPH Applied Science Academy (ASA) saat membuka pameran ilmiah, Senin (15/4/2019).

Eden mengatakan, Indonesia harus siap menghadapi revolusi industri 4.0. Salah satu langkah yang perlu diambil dengan mengembangkan dan memaksimalkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan inovatif, kreatif, dan problem solving.

"Lembaga pendidikan adalah sektor yang paling strategis untuk memperlengkapi generasi muda agar siap memasuki dunia industri 4.0," imbuh Eden.

Menurut doktor dari Florida State University dengan spesialisasi bidang advanced materials dan elektronika ini, SPH berkomitmen untuk menjadi yang terdepan, sebagai pelopor ide pembelajaran terbaru dan melawan metode pembelajaran konvensional dari pendidikan tradisional.

Saat ini, sembari melangkah menuju model pendidikan 4.0, SPH sedang menerapkan model pendidikan 3.0 yang mengizinkan para murid menjadi pembelajar mandiri, yang juga didorong untuk menggunakan teknologi digital terkini secara konsisten sebagai bagian terpenting.

SPH memulai Center of Excellence pertama dalam area ilmu pengetahuan praktis, yang dikenal sebagai applied science academy (akademi ilmu pengetahuan praktis). Center of Excellence bertujuan untuk melengkapi murid-murid dengan penelitian terdepan, praktikum terbaik, bantuan dengan area-area spesialisasi dan bimbingan dari mentor yang ahli.

Sedangkan ASA dibentuk dengan tujuan untuk memberdayakan dan mendidik ilmuwanilmuwan muda. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya paparan otentik ke lingkungan penelitian sehingga eksplorasi ilmiah yang menghasilkan inovator muda dalam ilmu terapan dapat terjadi. Untuk mendukung hal ini, SPH juga menyediakan peralatan dan bahan lab terbaru dan canggih.

Baca Juga: Kata Bang Sandi, Ini 3 Tantangan UMKM di Era Revolusi Industri 4.0

Fasli Jalal, Ketua Komite Tetap Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kejuruan Kadin, hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan dukungan atas langkah SPH dalam menggali potensi generasi pemuda pada tingkat pendidikan menengah, dan menyediakan wadah, sarana bagi mereka dalam mewujudkan Inovasi, kreativitas dalam bidang ilmu sains.

Menurutnya, KAdin akan terus mendukung program-program pendidikan, dari pendidikan dasar, menengah dan kejuruan, dan siap mengusung semua hasil karya yang baik untuk bekerja sama dengan sektor perdagangan dan industri.

 

"Indonesia memiliki potensi besar dalam kompetensi ilmu sains. Kadin terbeban untuk mengambil bagian dan turut serta dalam mewujudkan Indonesia Industri 4.0, sekaligus mendukung program Kemenristekdikti dalam hal peningkatan STEM," ujarnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: