Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ratusan Pasien di Rumah Sakit Ini Tak Bisa Nyoblos

Ratusan Pasien di Rumah Sakit Ini Tak Bisa Nyoblos Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Bandung -

Ratusan pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung tidak menyalurkan mencoblos pada Pemilu 2019. Sebab, adanya pengurangan jumlah surat suara dari KPU Kota Bandung.

Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) RSHS Bandung, Ganjar, menjelaskan awalnya dua tempat pemungutan suara (TPS) di RSHS akan mendapat 1.000 surat suara. Namun malam menjelang pencoblosan, KPU Kota Bandung hanya menyerahkan sebanyak 606 surat suara.

"Ada pengurangan surat suara sesuai keputusan KPU yang awalnya 1.000 menjadi hanya 606 surat suara," ujarnya di Bandung, Rabu (17/4/2019).

Baca Juga: TPS Sandiaga, Jokowi Menang Banyak

Dari 606 surat suara yang diterima, sekitar 500 surat suara dipakai oleh karyawan. Sehingga alokasi untuk pasien hanya sekitar 106 surat suara. Sementara dari data yang ada jumlah pasien di RSHS per hari ini mencapai 600 orang.

"Karyawan ini yang ada (punya) surat A5 ini 500 orang maka 100 untuk pasien. Ini kemarin dikasih jatah 1.000 aja kurang sekarang ini kurang," katanya.

Ia mengaku tidak tahu persis alasan pengurangan surat suara dari KPU Kota Bandung. Tapi informasi yang didapat pengurangan dilakukan karena banyak karyawan RSHS yang dialihkan pencoblosannya ke TPS sekitar RSHS.

Baca Juga: Hanya Beda 3 Suara, Jokowi Unggul dari Prabowo di TPS Ma'ruf

"Saya belum ada penjelasan resmi kenapa dikurangi. Tapi ini ada karyawan kami yang sekolah sehingga TPS-nya dipindahkan ke TPS sekitar mungkin seperti itu. Tapi tidak tahu jelasnya," terangnya.

Mengenai mekanisme pemilihan pasien yang berhak mencoblos, Ganjar mengaku berkeliling ke ruang perawatan dan menawarkan kepada pasien. Pasien yang berhak mencoblos adalah harus membawa KTP elektronik.

"Jadi sistemnya kami datangi ke ruangan door to door, menawarkan ke pasien. Prioritasnya adalah pasien yang keaadaannya baik. Seperti ruang rawat inap yang penyakit tidak berat. Kalau agak berat tidak kami prioritaskan dulu," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: