Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pesaing Besar Starbucks di China Ini Raih Suntikan Modal Ratusan Juta Dolar

Pesaing Besar Starbucks di China Ini Raih Suntikan Modal Ratusan Juta Dolar Kredit Foto: Luckin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Startup yang menjual kopi, Luckin, terus melakukan pendanaan karena ingin menjadi opsi pengganti Starbucks di China. Hari ini (18/4/2019), perusahaan berusia satu setengah tahun itu mengumumkan telah menutup pendanaan Seri B-plus sebesar US$150 juta.

Angka pendanaan terbaru itu membuat valuasi startup berbasis makanan dan minuman (FnB) itu memiliki valuasi sebesar US$2,9 miliar. Sementara empat bulan lalu, angkanya masih berada di US$2,2 miliar.

Investor lain yang ikut dalam putaran terakhir Luckin, termasuk para pendukung yang ada, yakni GIC Fund Sovereign Singapura, China International Capital Corporation yang dikendalikan pemerintah, Dazheng Capital, dan Joy Capital, yang mitra pendiri Liu Erhai menduduki dewan Luckin.

Saat banyak pihak mempertanyakan rencana ekspansi Luckin, Blackrock yang memiliki 6,58% saham di Starbucks tak melakukan hal yang sama. Perusahaan yang fokus pada industri jasa investasi itu menunjukkan kepercayaan kepada Luckin dengan mengucurkan dana ekuitas pribadi sebesar US$125 juta ke dalam putaran baru startup itu.

Baca Juga: Startup Story: Jari, Solusi untuk Fraud dan Visibility

Dengan itu, perusahaan investasi yang berbasis di New York itu telah bertaruh pada dua model kedai kopi yang berbeda di negeri tirai bambu. Starbucks identik dengan desain interior bata dan mortir yang sering digunakan oleh pengunjungnya untuk hangout atau bekerja. Di sisi lain, Luckin merupakan jaringan pusat pengiriman kopi jarak jauh dan menyasar pekerja yang sibuk sehingga tak punya waktu ke kedai kopi.

Luckin tak mengungkapkan penggunaan dari suntikan modal baru, tetapi kecepatan peningkatannya menunjukkan, startup itu sangat membutuhkan uang tunai. Pendanaan baru itu dimulai kurang dari setahun setelah mereka mengamankan Seri A sebesar US$200 juta pada Juli 2018 dan Seri B pada Desember di tahun yang sama.

Pendiri Luckin, Qian Zhiya memang mengakui perusahaannya telah membakar uang sebanyak US$150 juta dalam waktu enam bulan sejak diluncurkan. Sebagian besar uang dikeluarkan untuk memberikan diskon besar bagi konsumen, serta ekspansi offline.

Sekadar informasi, Luckin telah membuka 2.000 outlet yang teridiri atas dapur, stasiun pengambilan pesanan kopi, dan kafe di 22 kota di China. Angka itu meningkat hingga 300 lokasi sejak Desember 2018.

Baca Juga: Bos Starbucks Enggan Disebut Miliarder, Katanya "Muak!"

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: