Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rawan Disalahgunakan Pihak Ketiga, Perhatikan Privasi Online Anda Sebelum Terlambat

Rawan Disalahgunakan Pihak Ketiga, Perhatikan Privasi Online Anda Sebelum Terlambat Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kaspersky Lab baru-baru ini menemukan bahwa satu dari tiga (32,3%) konsumen tidak tahu bagaimana dapat sepenuhnya melindungi privasi online mereka.

Ketidakberdayaan terhadap masalah privasi digital ini, yang disebut sebagai keletihan privasi (privacy fatigue), sering kali mengarah pada membagikan informasi secara berlebihan di jejaring sosial dan mengabaikan risiko keamanan yang melekat. Menganggap sepele terhadap privasi bisa membuat Anda menjadi sasaran empuk penjahat siber.

Menurut survei Kaspersky Lab baru-baru ini, hampir satu dari lima (17%) telah melihat informasi pribadi tentang diri mereka atau anggota keluarga yang seharusnya tidak berada dalam domain publik. Ini meningkat hampir seperempat (22,3%) di antara orang-orang yang memiliki anak di bawah 18 tahun.

Marina Titova, Head of Consumer Product Marketing di Kaspersky Lab menjelaskan, peningkatan pelanggaran data, ditambah dengan kesulitan dalam mengelola data pribadi online, menyebabkan konsumen merasa kehilangan kendali dan membuat mereka lelah karena harus memikirkan privasi digital.

"Meskipun tidak ada silver-bullet, ada banyak cara bagi mereka untuk mengurangi risiko bahaya tersebut. Ini dimulai dengan kebersihan digital disar mencakup penggunaan alat dan teknologi canggih untuk membantu mereka mendapatkan privasi digital dengan tepat," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi di Jakarta, Kamis (18/4/2109).

Baca Juga: Waspada Serangan Cyber! 90 Persen Perusahaan Singapura Sudah Jadi Korbannya

Untuk mengamankan privasi digital Anda, Kaspersky Lab merekomendasikan beberapa langkah sederhana untuk diikuti sebagai berikut:

1. Kelola History

Mulailah untuk mengelola jejak digital atau history Anda: simpan daftar akun Anda dan periksa secara teratur apakah data Anda telah dapat diakses publik. Disarankan juga untuk membuat email sekunder.

2. Gunakan Private Browsing

Gunakan alat digital khusus yang memungkinkan untuk menjelajah internet dengan aman, seperti Penjelajahan Pribadi (private browsing), mendeteksi webcam atau akses mikrofon apa pun oleh aplikasi yang tidak terpercaya.

3. Instal solusi keamanan

Menginstal solusi yang andal, yang mencakup seperangkat utilitas untuk meminimalkan risiko pelanggaran privasi seperti Kaspersky Security Cloud, Kaspersky Secure Connection dan Kaspersky Password Manager.

Baca Juga: Waspadai Cyber Revenge dari Mantan Karyawan Perusahaan Anda

Di era di mana sembilan dari sepuluh (89,3%) orang beraktivitas online beberapa kali sehari, internet telah menjadi bagian penting untuk kehidupan modern. Fenomena ini menciptakan tantangan luar biasa bagi para pengguna untuk menjaga semua detail pribadi mereka tetap terkendali.

Kelelahan privasi dapat dikaitkan dengan hidup di bawah tekanan konstan, dengan kepastian perasaan bahwa pihak ketiga mengambil keuntungan dari informasi pribadi Anda, dan pemikiran bahwa segala bentuk pertahanan pun menjadi sia-sia. Faktanya, beberapa orang percaya bahwa mereka tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk melawan pelanggaran privasi. Sepertiga (32,3%) tidak tahu bagaimana mereka dapat sepenuhnya melindungi privasi online dan satu dari sepuluh (13%) telah kehilangan semangat tentang bagaimana mereka dapat lebih meningkatkan privasinya.

Ketidakberdayaan terhadap masalah privasi seperti itu juga telah mempengaruhi perilaku online masyarakat. Seperlima (19%) tidak melakukan upaya ekstra, seperti membersihkan riwayat penelusuran secara rutin atau menggunakan add-on khusus untuk memblokir fitur pelacakan online demi mengamankan privasi saat menjelajahi internet dari perangkat mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: