Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mufidah Kalla Dorong Gianyar Kembangkan Produk Kerajinan

Mufidah Kalla Dorong Gianyar Kembangkan Produk Kerajinan Kredit Foto: Kemenkop-UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Produk kerajinan asal Gianyar mendapat pengakuan dunia setelah kabupaten ini dinobatkan sebagai World Craft City (WCC). Penobatan itu ditandai dengan penyerahan sertifikat WCC oleh Presiden World Craft Council Asia Pacific Region, Madam Ghada Hiijawi Quddumi. 

Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Mufidah Jusuf Kalla yang menerima sertifikat itu langsung menyerahkannya kepada Wakil Bupati Gianyar, AA Gede Mayun didampingi Ketua Dekranasda Bali, Putri Suastini Koster dan Ketua Dekranasda Gianyar, Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra. 

Disaksikan pula oleh Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas, Bintang Puspayoga; Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, Deputi Bidang Produk dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Victoria br Simanungkalit, serta para bupati dan wali kota se-Bali.

Dalam sambutannya, Mufidah merasa bangga dengan penobatan Gianyar sebagai kota kerajinan dunia. Ia berharap Gianyar dapat lebih dikenal luas baik oleh masyarakat Indonesia maupun mancanegara. Ia juga berharap Gianyar bisa membentuk jejaring dengan WCC lain di dunia.

Baca Juga: Kemenperin Siap Telurkan Inovasi Startup Industri Kerajinan dan Batik

"Untuk itu, saya ucapkan selamat pada Dekranasda, gubernur, bupati, dan masyarakat Bali atas ditetapkan Gianyar sebagai World Craft City. Semua ini tak dapat terwujud tanpa dukungan dari semuanya," kata Mufidah di Bali Agung Theatre Show-Bali Safari & Marine Park, Senin (22/4/2019).

Sebagai Ketua Dekranas, Mufidah mendorong Gianyar untuk terus mengembangkan produk kerajinan setelah menerima sertifikat WCC. Sebab dengan meningkatnya produk kerajinan, ekonomi di daerah dapat tumbuh, serta mampu mengangkat kesejahteraan para pengrajin lokal.

"Saya harap Gianyar dapat terus mengembangkan produk kerajinannya sehingga meningkatkan kesejahteraan para pengrajin dan perekonomian Gianyar khususnya, dan Bali pada umumnya," imbuhnya. 

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyampaikan apresiasinya atas predikat tersebut seraya berharap para pengrajin dapat menangkap peluang-peluang pasar dengan terus meningkatkan kualitas dan inovasi sehingga mampu bersaing dan memenangkan pasar. 

Wagub juga mengajak semua pihak baik pemerintah, para pengrajin maupun pengusaha untuk terus bersinergi memajukan industri kreatif di Bali sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

"Ancaman produk impor merupakan soal yang perlu disikapi karena terbatasnya IT, SDM, jejaring usaha dan sarana promosi. Pelaku usaha harus mampu berkembang dan menjadi pelaku usaha yang kuat dan bisa bersaing di dalam maupun luar negeri dalam memajukan industri kreatif di Bali," ungkap Wagub.

Sampai akhir 2018, jumlah industri kerajinan di Gianyar mencapai 36.890 unit dan mampu menampung tenaga kerja sebanyak 81.946 orang dari hampir semua jenis industri kerajinan, mulai kayu, emas, perak, tenun, endek dan lainnya.

Dalam acara ini, juga dilakukan penyerahan sertifikat hak kekayaan intelektual (HKI) indikasi geografis kerajinan perak celuk. Mufidah didampingi Bintang Puspayoga juga meninjau stand pameran dari pelaku UKM setempat.

Baca Juga: Dekranas Gandeng Kemenkop-UKM Dorong Pengembangan UMKM di Kaltara

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: